CHAPTER 91: The Secret Is ... (1)

5.6K 497 21
                                    

Dua minggu yang lalu,

Estelle dan Zrielka tidak keluar rumah sejak terjadi penyerangan oleh pasukan yang dikirim Harry, kecuali jika ada hal genting. meskipun jumlahnya sudah berkurang dari hari ke hari, tapi terkadang masih ada yang melakukan patroli dan itu tidak menutup kemungkinan penyergapan akan dilakukan lagi apabila mereka menemukan tanda - tanda keberadaan mereka berdua. Albern datang setelah mendengar kabar tersebut secara diam - diam. Menara sihir adalah lembaga yang independen dan tidak pernah mau berhubungan secara langsung dengan apapun yang terjadi di istana, akan tetapi itu bukan berarti seluruh penyihir tidak peduli. sebagian besar penyihir yang berada di keluarga bangsawan mengikuti opini keluarga masing - masing. Dan sampai saat ini mereka masih menyimpan opini bahwa Putri Mahkota telah mencoreng nama baik keluarga kerajaan dan harus ditangkap. Mereka tidak bisa mengabaikan itu.

"Pengawasan semakin ketat di semua tempat." Albern langsung mengeluh begitu dia menjejakkan kakinya di rumah pohon Zrielka. "Sepertinya kalau kita akan keluar, Tuan Putri harus melakukan penyamaran."

"Apa sangat genting?" Zrielka menatapnya santai, pria itu menyuap sup ikan salmon yang ada di hadapannya. "Kenapa harus keluar?"

"Kalau mau menemui orang yang kemungkinan bisa mencari tahu kondisi Putra Mahkota, Baginda Raja, dan Ratu, sudah pasti kita harus keluar, kan?" Albern berdecak dan mendengkus sekaligus.

"Kau sudah menemukan orangnya?" Zrielka menatap Estelle dan Albern bergantian.

Pria itu mengangguk. "Duke Andreas Roanoor Cassavero."

"Duke tidak pernah mengunjungi istana sejak kejadian itu." Zrielka mendesah panjang. "Bagaimana cara kita menemuinya? Dia hampir mati karena Putra Mahkota saat berusia lima belas tahun, apa menurutmu dia mau membantu?"

Estelle tercenung. Berusaha mencerna baik - baik apa saja yang di ucapkan Albern dan Zrielka. Duke Cassavero? Pria yang katanya dingin dan sulit di dekati itu? Estelle pernah mendengarnya sekali dari Nyonya Margaret saat membahas soal pewaris tahta. Posisi Duke Cassavero berada setelah Harry. dengan kata lain, kalau Harry mati mendadak, maka putra mahkota selanjutnya adalah sang Duke Muda yang terkenal itu. Sayang, dia terkesan dingin dan menjaga jarak pada dewan bangsawan. Itu jelas karena dia tidak mau mempersulit Harry. Karena kalau sampai ada orang yang menaruh harapan dan mendukung Duke Cassavero, posisi Harry akan terancam. Hanya sebatas itu yang Ellea tahu.

"Tapi dia punya kemampuan sihir yang hebat. Kalau Duke Cassavero, aku yakin dia bisa memeriksa apakah ada sihir pada Putra Mahkota." Albern menghela napas. "Dia juga mungkin bisa menebak apa yang akan dilakukan Selir Sillian. Ini bagus, kan?"

Zrielka terdiam. "Bahkan dewan bangsawan tidak bisa memenangkan hati Duke Cassavero."

"Kemarin titik masalahnya ada pada posisi Tuan Putri yang tidak mengetahui kondisi istana, seperti katamu, kita tidak bisa menerobos masuk dan melihat keadaan. Meskipun ada praduga kalau Pangeran Mahkota di sihir dan dikendalikan oleh Selir Sillian, tapi tidak ada yang bisa membuktikannya." Albern menjelaskan panjang lebar. "Mungkin Duke Muda sulit di dekati, tapi bukan berarti tidak mungkin."

"Apa Anda yakin kalau Duke Cassavero bisa membantu kita mendefinisikan sihir yang melekat di tubuh Harry?" Estelle akhirnya angkat bicara.

"Iya, Tuan Putri." Albern menjawab cepat, tepat sebelum Zrielka angkat bicara, dan pria itu lantas menatap Zrielka tajam. "Kau tidak bisa menghalangi informasi dari Tuan Putri selamanya, Alka. Yang Mulia Putri harus tahu apa yang terjadi, dengan begitu kondisinya akan lebih jelas dan semua masalah akan lebih terarah."

Zrielka menatapnya tajam.

"Zrielka, kita harus terbuka dengan semua informasi." Estelle buka suara. "Tolong lanjutkan Tuan Albern."

"Duke Cassavero memang terkenal dingin dan tidak mudah di dekati, tapi bukan berarti dia tidak bisa diajak kerja sama." Albern menambahkan. "Menurut informasi yang beredar, Duchy Cassavero sedang menghadapi banjir besar. Hampir seperempat wilayah mereka tenggelam karena banjir rob."

"Bantuan apa yang bisa kita berikan padanya?" Zrielka tercenung sejemang. "Apa ada sihir yang bisa digunakan untuk menanggulangi bencana?"

"Kalau ada, pasti Duke Muda tidak akan kesulitan menghadapi banjir yang meluas dari hari ke hari. Di tambah lagi erosi yang terjadi menggerus daratan wilayah Duchy Cassavero." Estelle menatap Zrielka dan Albern. "Bukankah kalian bilang Duke Cassavero punya keahlian sihir yang setingkat dengan Yang Mulia Ratu?"

Kedua penyihir itu mengangguk. Estelle memejamkan mata sejenak. Dulu, sewaktu masih di New York, Ellea pernah mendapatkan kontrak untuk menjadi duta lingkungan. Kebetulan Miami pernah mengalami banjir rob yang paham juga. Wanita itu mengingat - ingat, dengan apa sekiranya pemerintah Amerika mengatasi hal itu?

"Ada apa?" Zrielka bertanya cemas saat melihat kening Estelle berkerut.

"Sepertinya aku tahu cara menanggulangi bencana itu." Ellea menatap Albern dan Zrielka dengan percaya diri. "Ini adalah cara yang cukup efektif. Sepertinya aku bisa menukar informasi ini dengan bantuan yang kubutuhkan dari Duke Muda."

Zrielka dan Albern saling berpandangan sejenak. Kemudian mereka mengangguk bersamaan.

"Kalau begitu kita pergi sekarang?" Zrielka bersiap - siap untuk melakukan teleportasi.

"Apa? Sekarang?" Ellea menatap dua penyihir itu tidak percaya.

"Semakin cepat, semakin baik, Tuan Putri." Albern terkekeh.

Zrielka mengulurkan tangannya. Estelle menerima uluran tangan itu, lalu tak lama kemudian cahaya putih yang menyilaukan menyinari mereka bertiga, dan sesegera mungkin Estelle merasakan tanah berpasir di bawah pijakan kakinya. Aroma angin laut yang menyegarkan, burung camar yang berterbangan. Suara deburan ombak. Semuanya tampak indah pada saat itu juga.

"Selamat datang di Osein, Tuan Putri." Albern membentangkan tangannya, seolah dia memamerkan tampilan pantai berpasir putih dan laut yang sangat memukau.

Estelle tertawa, tapi wanita itu segera tahu apa tujuannya datang. Ia melihat ke sekeliling dan tidak mendapati sesuatu yang mirip kastil atau kediaman Duke.

"Kita tidak sedang di kediaman Duke. Tapi kita sedang di lokasi yang diperkirakan akan terkena dampak banjir rob juga dalam waktu dekat." Albern menunjuk ke arah jalanan yang berada di pesisir pantai. "Kabarnya Duke Cassavero akan datang setiap hari ke sini untuk memeriksa ketinggian air laut dan memberikan bantuan kepada rakyat yang terkena bencana banjir."

Estelle melihat sekeliling. Itu cukup berantakan. Harry pernah menjelaskan kalau Osein adalah kota pelabuhan, tempat barang - barang dari luar benua datang. Tapi yang ia lihat sekarang sungguh memprihatinkan.

"Kenapa aku tidak tahu kalau Osein sampai seperti ini karena banjir rob dan erosi?" Ellea merasa sudah menghabiskan waktunya untuk bermain - main dan menghalau Catherine saja. Putri mahkota macam apa yang tidak tahu ada bencana di kerajaannya?

***

PENGUMUMAN: karena sekarang KK menggunakan coin, kalian bisa beli via WEBSITE karyakarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PENGUMUMAN: karena sekarang KK menggunakan coin, kalian bisa beli via WEBSITE karyakarsa.com untuk harga coin yang TIDAK KENA PAJAK dan LEBIH MURAH


Who Made Me A Princess? [On Revision]Where stories live. Discover now