CHAPTER 83: Every Day, Every Moment (3)

6.9K 690 124
                                    

Kate menatap sinis pada gelas teh yang tadi ia berikan pada Harry. Ada asap berwarna putih pekat yang tidak biasa menguar dari sana, padahal teh tersebut sudah dingin. Itu adalah efek ramuan, dan hanya penyihir dengan mata kebenaran saja yang bisa melihatnya. Catherine Sillian adalah penyihir dengan mata kebenaran, satu -satunya di Deandrez setelah Anthony Theodore. Itu adalah rahasia yang Kate jaga dari siapapun, bahkan dari sang ayah sekalipun. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemilik mata kebenaran akan sangat unggul dalam sihir - sihir yang bisa mempengaruhi makhluk. Entah itu manusia, monster, dan bahkan hewan sekalipun.

Harry kembali berlatih pedang, akan tetapi mendadak auranya tidak bisa digunakan dengan baik seperti sebelumnya. Catherine jelas melihat hal itu. Ia tersenyum licik diam - diam, dan mulai menghampiri Harry yang sudah terengah - engah, padahal belum ada satu sesi dia mengayunkan pedang kayu itu ke sasaran.

"Sebaiknya Anda istirahat, Yang Mulia. Anda terlihat sangat kelelahan." Kate bicara dengan nada suara yang lembut.

Dan entah kenapa Harry merasa tenang setelah mendengarnya. Mungkin ada yang salah dengan telinganya. Karena biasanya hanya Ellea saja yang bisa terdengar begitu manis. Tapi kali ini Catherine terasa punya hawa kehidupan yang sama seperti Ellea. Ada apa?

"Oh iya, apa Anda tahu? Hari ini Baginda Raja mengadakan rapat darurat." Kate bicara lagi sambil menyeka keringat Harry.

Harry mengangkat sebelah alisnya. Dia agak kebingungan tapi mendadak setelah mendengar suara Kate emosinya meledak - ledak tanpa disadari.

"Katanya para bangsawan meminta hukuman yang seberat - beratnya untuk Putri Mahkota."

Harry terdiam.

"Kenapa Anda diam saja?" Kate berbisik, dia tahu kalau mantranya akan segera bekerja. "Baginda Raja sedang mencoba melindungi Putri Estelle yang sudah mengkhianati Anda dan juga mencoba meracuni Anda, Yang Mulia ... apa Anda akan diam saja di sini?"

Harry membuang pedang kayunya dan beranjak pergi ke ruang pertemuan darurat itu. Sementara senyuman Catherine mengembang lebar di belakangnya.

"Bagus! Teruslah tidak waspada, dan teruslah bersikap bodoh." Kate terkikik geli sendirian. "Dengan begitu, aku akan lebih mudah mengendalikanmu, Pangeranku Sayang ...."

****

Ellea membuka mata dan menyadari bahwa dirinya tengah berada di sebuah ranjang kecil dengan kasur busa empuk yang hangat. Beberapa ranting kurus dengan sedikit daun menyeruak masuk melalui jendela menjadi hal pertama yang dilihatnya pagi ini. Seingatnya semalam ia duduk di meja makan yang kayu sederhana sambil menunggu Zrielka pulang, dan sudah pasti lelaki itu lah yang memindahkannya ke kamar.

"Sudah bangun?"

Zrielka menatap Ellea dengan cengiran lucunya yang khas. Tangan lelaki itu dengan cekatan memotong-motong daun bawang dan menceburkannya langsung ke dalam panci. Putri Mahkota menyunggingkan senyum tipis, kemudian memerhatikan bagaimana pria itu mengaduk sepanci kecil sup yang asapnya mengepul di atas kompor kecil bertungku kayu.

Ellea mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan baru menyadari betapa sederhana dan asrinya rumah pohon sang Penyihir. Rumah yang terbuat dari perpaduan kayu mahoni, jati, merbau, ulin dan damar laut itu berdiri kokoh di tengah pohon trembesi. Di tengah ruangan ada batangan pohon besar yang melingkar, dan Zrielka menambahkan sedikit papan dan kursi pendek, menjadikannya meja makan setengah lingkar. Tempat dimana Ellea duduk sekarang.

"Kemarin kau kemana saja?" Wanita itu menatap pada jendela tak berkaca yang menampilkan langsung dahan kokoh berdaun lebat dengan sarang burung pipit di ujungnya. "Aku menunggu sampai ketiduran."

"Makanya, kenapa juga pakai acara menunggu segala?" gigi kelinci Zrielka terlihat lagi, seiring dengan lesung pipi yang menawan itu, "Seharusnya kau tidur saja di kamar."

"Hei, mana mungkin aku setidak tahu diri itu." Ellea terkekeh, "Kau mau menampung dan memberi aku makan saja sudah bersyukur."

Zrielka mengangkat panci sup tanah liat itu ke meja makan. Setelahnya ia mengeluarkan roti gandum dari kantung kertas berwarna coklat, yang disimpannya di rak gantung dekat bak pencuci piring. Hasil dari perburuannya ke pusat kota semalam.

"Belakangan ini harga-harga melambung lagi." Zrielka berkomentar setelah menyobek sepotong Roti untuk Ellea, "Apa ada masalah serius di istana?"

Ellea berdeham pelan, tapi tidak menjawab. Perempuan itu tahu kalau Zrielka tengah memancingnya.

"Ngomong-ngomong, Lea," Zrielka meletakkan selembar poster di atas meja makan.

"Lea?" Ellea tertawa, "Sejak kapan namaku berubah jadi begitu?"

Gadis yang dipanggil Lea itu melanjutkan sarapannya. Zrielka nampak menyengir kikuk salah tingkah.

"Na-namamu. 'kan harus diubah!" Zrielka tiba-tiba berseru heboh, "Lihat posternya baik-baik," si Penyihir melanjutkan, "Putra mahkota benar-benar sudah gila!"

Ellea melirik secarik kertas yang tergeletak di meja, ada lukisan wajahnya terpampang jelas dengan hightligt buronan yang di tulis besar-besar.

"Kalau aku memanggilmu Ellea, Estelle, Putri Mahkota ... sudah pasti kau akan langsung ditangkap." Zrielka melotot dramatis dengan mata bulatnya besar dan gigi kelinci yang sengaja dimajukan itu.


****

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya ...

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

PENGUMUMAN: karena sekarang KK menggunakan coin, kalian bisa beli via WEBSITE karyakarsa.com untuk harga coin yang TIDAK KENA PAJAK dan LEBIH MURAH. Yang mau LEBIH MURAH dari harga KK (khusus paketan, beli semua bab) bisa DM ke IG @bluebellsberry ya...

 Yang mau LEBIH MURAH dari harga KK (khusus paketan, beli semua bab) bisa DM ke IG @bluebellsberry ya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Who Made Me A Princess? [On Revision]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin