CHAPTER 71: What a Cruel Life (2)

8.4K 1K 98
                                    

Para prajurit kemudian tampak berbisik satu sama lain, hanya Ellea yang tidak paham mengenai satu pun hal yang tengah Harry ributkan saat ini. Otaknya sibuk mencerna berbagai hal sampai - sampai tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Dia butuh penjelasan. Titik.

"Kalau kalian sudah mengerti, tangkap pengkhianat ini." Harry menatap tajam ke arah Ellea.

"Tunggu! kalian tidak bisa bertindak tanpa bukti!"

"Diam!"

"Buka pengadilan bangsawan kalau kau mau menangkapku, Harry!" Estelle berteriak tanpa pikir panjang. "Kau bilang tidak ada mempermasalahkannya. Sekarang kalau kau mau berbuat sesukamu, berarti kau harus mengikuti peraturan yang ada. Buka saja pengadilan bangsawan dan aku akan membuktikan kalau aku tidak bersalah!"

"Aku tidak butuh yang seperti itu! Kau pengkhianat, bagaimana bisa aku mempercayai seseorang yang berkhianat?"

Diam - diam tangan sang putri mengepal. Ellea mengerjap beberapa kali saat suara yang terdengar dingin itu begitu mudahnya masuk ke dalam jiwanya, mencari tempat untuk bersarang di sana bersama rasa sakit lainnya. Berkhianat? Berkhianat katanya? Orang gila ini habis kerasukan iblis dari mana? Padahal kalau ada yang pantas disebut berkhianat, maka orang itu adalah Harry sendiri.

Kate sialan! Apa yang sudah kau lakukan? Apa yang sudah aku lewatkan?

Estelle harus memikirkannya, tapi tidak ada cukup waktu. Wanita itu bahkan tidak tahu-menahu perihal kisah kelam keluarga Theodore yang beberapa kali sempat dibahas, tapi tak pernah tuntas. Misteri yang juga menyelubungi nama belakangnya di New York, dan membuat gadis bersurai karamel itu tidak punya siapa-siapa.

"Tangkap!"

Detik berikutnya Ellea terperanjat, benar-benar kaget pada gerakan tiba-tiba dari para prajurit berbaju besi yang tahu-tahu mengepungnya. Sang Putri mundur beberapa langkah, sampai akhirnya menyentuh batang pohon ek yang besar. Sial, ia sudah terkepung. Perisai-perisai berlambang Deandrez itu mengelilinginya, membuat pagar betis, sementara pedang tajam para ksatrianya terhunus pada Putri Mahkota secara bersamaan.

Harry, aku tidak akan pernah melupakan hari dimana kau lebih memilih untuk memercayai Catherine, tapi akan kubuktikan bahwa kau akan menyesali keputusanmu yang tidak masuk akal ini.

Ellea gemetar, tidak tahu apa yang harus dilakukan, sementara Harry menatapnya dingin. Sejak dulu, perempuan itu paling benci direndahkan kaum lelaki. Pantang sekali rasanya di hina sedemikian rupa, apalagi karena alasan yang tidak ia ketahui jelas penyebabnya dan sama sekali tak dilakukannya. Gigi sang Putri mengancing, menahan kesal. Sedangkan posisinya yang tersudut mau tak mau menggiringnya berlutut.

Hening. Para prajurit masih belum melakukan apa-apa, sementara Ellea masih memutar otak, memikirkan bagaimana caranya kabur dari kepungan yang bercelah ini. Harry mendelik, tepat saat ia tanpa sengaja melihat senyuman spontan dari wanita yang sebetulnya masih sangat ia cinta.

Aku pernah hampir membunuh satu regu pasukan yang sedang berlatih dengan sihir penyerang gagal, dan hampir mencelakai diri sendiri dengan bola pelindung barbar yang bisa mengejar orang.

Tak sampai hitungan menit Ellea mengingat-ingat bagaimana bunyi mantranya, tapi apa daya, ingatannya tidak terlalu bagus. Baca saja semua mantra seingatmu, Ell, ini tidak ada di naskah!

Lalu-

Pyaaash!

Sebuah cahaya yang sangat terang berpendar kuat dari tubuh sang Putri, tak lama kemudian tercipta sebuah bola yang menelan Ellea di dalamnya. Semakin lama ukuran bola sihir itu semakin membesar, entah mantra macam apa yang dibaca gadis itu. Harry bahkan mundur beberapa langkah, dia tidak lupa kalau kemampuan sihir istrinya dibawah rata-rata. Masalahnya lelaki itu tidak menyangka mantan Putri Mahkotanya akan memanfaatkan energi sihir berlebih yang bertumbuh di dalam tubuh perempuan itu.

BHOOM!!

Suara ledakan dahsyat itu menggema sampai ke seluruh istana, kemudian semuanya hening. Begitu Ellea membuka mata, semua orang terpental hingga beberapa meter kedepan. Mereka tersungkur dan berguling-guling kewalahan di rerumputan, bahkan Harry sampai jatuh duduk. Detik berikutnya entah ada angin apa, Putri Mahkota tertawa renyah, dengan cengiran lebar seolah kejadian ini cuma latihan. Namun, cepat-cepat wanita itu mengembalikan mimik wajah datarnya begitu teringat apa yang baru saja terjadi.

Sekarang!

***

Note: untuk beli coin lebih murah kalian bisa ke website www.karyakarsa.com (koin di web tidak kena pajak playstore 30%). Setelahnya kalian bisa langsung klik link ini https://karyakarsa.com/bluebellsberry/series/who-made-me-a-princess

com/bluebellsberry/series/who-made-me-a-princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who Made Me A Princess? [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang