Tiga puluh sembilan

190K 12.7K 725
                                    

"Aku memberikan sebuah hati secara cuma-cuma untukmu. Namun kau malah bersikap seolah tidak tahu apa-apa.
Baiklah, aku yang salah!"

***

Rea berada di dalam mobil bersama Anna. Gadis itu menyuruhnya untuk pulang bersama.

Anna kasihan melihat sahabatnya yang selalu pulang-pergi menggunakan kendaraan umum.

"Lo kenapa, Re?"

Rea menggeleng pelan. Suasana hatinya sedang buruk saat ini.

"Kok lo bisa kenal sama Kak Eric, Re?"

Rea mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Sudah ia duga, Anna akan menanyakan hal ini.

"Kami gak sengaja ketemu beberapa kali."

"Kalau dilihat-lihat, lo dan Kak Eric cocok kok. Kak Eric juga kayaknya suka sama lo, Re."

Rea tersenyum sekilas. Dia tahu. Sangat tahu. Namun dia tidak bisa menerima Eric.

"Coba deh, Re. Buka hati lo sedikit buat Kak Eric." Ucap Anna sembari menyenggol lengan Rea pelan.

Sebenarnya tak ada alasan bagi Rea untuk menolak Eric. Lelaki itu nyaris mendekati kata sempurna. Namun, di sisi lain ia teringat dengan Reina. Terlebih lagi Bundanya tidak akan tinggal diam jika tahu Rea memiliki hubungan khusus dengan lelaki itu.

"Gue ... Masih nunggu Kak Zay, Ann." Rea menundukkan pandangannya. Sebenarnya hatinya ragu mengucapkan itu.

Anna menghembuskan napas pasrah. Gadis itu lebih setuju dengan hubungan Rea dan Eric. Dia tidak ingin sahabatnya terlalu jauh mengejar Zay yang tidak jelas kemana arah hatinya.

"Ann, maafin gue ya." Anna menatap Rea, "gara-gara gue, pertemuan lo dan Leo jadi keganggu."

Anna tersenyum hangat, "gapapa kali, Re."

"Yakin gapapa? Gue jahat banget soalnya."

"Udah sih, Re. Gimana kalau besok lo ikut. Gue sama Leo mau ketemuan lagi di kafe."

Rea menatap Anna heran.

Apa Anna akan menjadikannya nyamuk sekarat lagi?

"Tenang, Re. Gue juga ngajak Kaira sama Via kok. Sekalian, gue mau kenalin mereka ke Leo."

Rea mengangguk setuju. Setidaknya dia tidak menjadi nyamuk sekarat di sana. Mungkin.

***

Rea memasuki kafe yang sudah di share loc oleh Anna sebelumnya.

Ia melihat Anna dan Leo yang sudah tiba lebih dulu.

"Ann..."

"Wah, Re. Akhirnya lo dateng juga. Duduk sini, Re." Rea menurut, dan duduk di samping Anna. Sementara Anna duduk berhadapan dengan Leo di depannya.

Terdapat 5 kursi kosong di sini. Mungkin sudah diatur oleh Anna sebelumnya.

Tapi, bukankah Anna hanya mengundang sahabat-sahabatnya?

Lantas, untuk siapa 3 kursi kosong lainnya?

"Re, gue ke depan dulu ya. Mau jemput Kaira." Rea mengangguk. Tinggallah dirinya dengan Leo sekarang.

"Udah berapa lama kenal sama Anna?" Tanya Leo basa-basi.

"Enggak lama. Pas masuk sekolah. Kebetulan dia temen sebangku gue."

Leo manggut-manggut.

"Lo sendiri, berapa lama kenal sama Anna?"

"Sekitar 5 bulan yang lalu lah." Rea hanya tersenyum kecil mendengarnya. "Anna sering nyeritain lo ke gue."

Fireflies [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now