6

14K 755 19
                                    





H E R
M I S T A K E





※‡‡※

One thing you should'nt forget that devil was once an angel
She was .

※‡‡※












Heater  diangkat , lalu air hangat itu dituang perlahan-lahan ke dalam mug nescafenya . Wap hangat naik berkepul kecil di permukaan bibir mug itu .

Namun , air hangat itu masih terus dituang tanpa sedar . Terus - menerus sehingga melimpah keluar dan mengenai tangan Elise .

Refleks , matanya jatuh pada belakang tangan kirinya yang memerah serta merta . Tersedar dari lamunan .

Birai matanya hangat namun entah mengapa langsung tidak berbekas rasa kepedihan akibat lecuran itu . Kosong matanya menilik belakang tangannya yang tercedera .

Elise menggeleng lemah . Segala kenangan buruk itu kembali menemani tidurnya sejak ... bertemu empat mata dengan lelaki itu .

Dadanya tika bangun sahaja dari tidur pagi ini , pedih . Keperitan yang tidak terhingga . Kesakitan yang mengundang air matanya dipagi hari .

Bunyi loceng bilik hotelnya kedengaran sebelum diikuti ketukan di daun pintu itu.
Bersama keluhan berat , Elise melirik jam dinding .

10 pagi .
Sudah ada orang yang mengganggunya . Mug ditinggalkan tanpa usaha untuk membersihkan sisa tumpahan nescafe tadi .

Pintu dikuak sedikit , namun tanpa amaran satu tangan menggengam erat daun pintu itu lalu menolaknya .

Elise pantas berundur . Kaget dengan tindakan brutal itu . Matanya pantas menikam wajah Demerez Black .

Her heart  skip a beat .
Mulutnya slightly terbuka , benar-benar tidak menjangkakan kunjungan lelaki itu . Tidak terlintas langsung difikirannya untuk bertemu semula dengan Demerez , dalam waktu terdekat ini .

Demerez pula hanya tersenyum senget . " clueless hum ? "

Seakan tersedar , Elise pantas kembali ke alam realiti . Wajahnya yang kaget dineutralkan semula . Deheman menyelusuri kerongkong dalam sedar .

" rindu I ker ? " senyuman nakal Elise lemparkan buat Demerez sambil jungkit kening .

Decitan halus lolos dari bibir Demerez , lelaki itu tidak menjawab hanya berjalan melepasi Elise . Matanya tajam meliar ke sekitar bilik hotel yang didiami Elise sebelum matanya jatuh pada meja bulat disisi balkoni .

Heater juga segelas mug yang dipenuhi cairan coklat susu . Haruman nescafe menusuk hidungnya .

Bersahaja Demerez melabuhkan duduk di kerusi  . Tangan disilangkan ke dada sambil mata dituju terus ke wajah Elise .

" kau tahu sebab apa  aku cari kau . So , there is no 'missing you' or shit —— drop the act already "

Elise mencebik , dengan malas dia menghampiri birai katil . Dilabuhkan duduk .

Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now