36

10.7K 551 36
                                    




H E R

M I S T A K E






______________________




Kelopak mata dicelikkan .






Masih , masih terasa lingkaran lengan itu dipinggangnya . Hangat . Keadaan bilik yang masih gelap membuatkan Elise tertanya-tanya , waktu ketika itu.
Perlahan lengan Demerez diangkat dari tubuhnya .

Namun, tangan halusnya digenggam lembut . Menyentak diri lantas pandangan beralih pada lelaki itu yang mulai bangun dari baringan . Bersandar di kepala katil .




Kebisuan menjadi jurang antara mereka . Hanya deruan nafas saling kedengaran , halus serta teratur .



Entah mengapa , bicara ibarat berat untuk diluah ketika ini . Dalam situasi ini . Mata Elise masih pada tangan lelaki itu yang menekup penuh tangannya . Tidak mahu berdalih ... dia perlukan kehangatan itu . She need it ...




Seketika, Demerez melatakan jemarinya dengan jemari Elise . Menyatukam tangan mereka .
Tiada bicara yang terungkap , hanya ... tingkah laku .

Kehangatan ini ... yang menyelubungi hati ... mencairkan hati yang selama ini beku .




" You are confusing me ... din't I've asked you to stop ... " gumam Elise , tenggelam timbul dalam kebingungan . Anak matanya pantas mencari wajah Demerez .


Lelaki itu membisu sesaat dua , mungkin mencari jawapan tepat . Lambat-lambat Demerez mengangguk , membuatkan Elise terkeliru .




" I'm lost of word " datar jawapan Demerez , separuh berbisik namun cukup memancing senyuman kecil Elise .



" I takut ... I admit " ujaran Elise membuatkan Demerez terdongak . Mata saling bertaut .


" —— I takut sebab I ... really like you . You pun tahu , I tak perlu pura-pura "

Segaris senyuman meniti dibibir Demerez , " kau ni memang shameless "



Elise tertawa sinis , tangannya yang digenggam oleh Demerez digerakkan . " .... you are annoying Black "


Jujur , dirinya agak kekok dengan situasi ini . Keakraban Demerez dengannya , membuatkan seluruh tubuh kaku . Sistem tubuh hilang koordinasi .



Malah , kebisuan lelaki itu juga tidak langsung membantu . Meruncingkan lagi kejanggalan antara mereka .




Mendengus Elise semakin digasak dengan rasa kekok . " you ni memang nak diam macam ni ke huh ? I dah tak ada modal nak cakap ni "



Ketawa Demerez , kedengaran maskulin menjentik jantung hati Elise yang sudah lama menyerah kalah . Tidak mampu disembunyikan senyuman lebar dari mekar dibibir .


" pernah dengar ' action speak louder than voice ' ? " pertanyaan Demerez dibalas anggukan  bak anak kecil . Bibir dicebik sambil mata menjeling lelaki itu , menanti sambungan bicara dari Demerez .




Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now