Her Mistake His Regret

45

[ disebabkan esok sy bz jdi sy update hri , present to you the last chp of 1st series HER MISTAKE ] P/S : kalau sy ada msa esok sy try post prologue for 2nd series HER MISTAKE HIS REGRET . Happy reading guys 😘

________________※_____________________

H E R

M I S T A K E

___________________

Bangunan pencakar langit yang bertentangan dengan bangunan hospital itu dilirik kosong .

Telefon dalam genggamannya dieratkan , sepasang mata Demerez masih merenung ke luar dinding kaca itu . Otot wajahnya yang tegang bergeseran dengan rahang . Kedinginan jelas terbias dibirai mata itu .

" —— kami dapati mereka tinggal serumah "

" .... Lucca bekerja di hotel manakala Elise ... bekerja sebagai pelayan di restaurant Gondola "

Renungan mata Demerez berubah gelap , bibirnya diketap kuat bersama tangan yang dikepal erat .
Beban didada , otak yang berselirat dengan pelbagai masalah dan tanda tanya . Kesakitan yang menjalar di dadanya setiap kali mengenangkan ... pembelotan Elise .

Seakan racun yang berbisa , melumpuhkan seluruh sistem tubuh . Amarah juga kekecewaan yang menghuni jiwa raganya ... bersatu melahirkan satu rasa baru ...

... dendam ...

" Mr Black ? "

Panggilan daripada jururawat menyentak Demerez . Segera dia menyusul langkah jururawat itu ke dalam bilik Judah .

Tekak perih . Rasa kurang enak yang menguasai perut membuatkan Elise semakin memuntahkan cecair keluar dari mulutnya .

" are you okey now ? " pertanyaan Lufasz disambut gelengan . Serta meeta tersedar bahawa lelaki itu sedang membantunya . Rambutnya dikumpulkan memudahkan Elise membuang segala rasa kurang enak itu .

Pantas , sapu tangan disua padanya . Sebelah tangan Lufasz merangkul pinggangnya . Memapah tubuhnya yang lemah . 

" I bawa you ke klinik . " ujar Lufasz sebelum  memapah Elise kembali ke kereta mewahnya . Sejak dua hari ini , mereka berdua semakin rapat . Berjaya juga dia memaksa Elise untuk keluar bersama meski wanita itu sedaya upaya menolak .  Kerana semakin wanita itu menolak semakin bersungguh Lufasz akhirnya . Tercabar mungkin .

Pada masa yang sama , Kimberlin Hans yang baru sahaja keluar dari restaurant terhenti seketika langkahnya menuju ke kereta . Sepasang matanya dikecilkan , cuba meneliti sebaiknya wajah yang sudah dia kenali itu . Berkerutan dahinya melihat Lufasz yang sememangnya salah seorang pesaing syarikatnya memeluk erat tubuh Elise .