※10※

9.9K 583 81
                                    





H E R
M I S T A K E

H I S
R E G R E T




∽※∽※∽※∽








Pek ais dituamkan ke sisi wajah yang membengkak.





Perlahan-lahan mata Elise naik melirik biasan wajahnya di cermin .
Tangan masih menekan lembut pek ais itu dihujung bibir yang kini keungguan .



Kosong lirikan itu , menjadi bebanan jiwa . Tiada air mata mengisi ruangan birai matanya . Hanya tersisa jaluran kehibaan dan penderitaan . Kekecewaan yang dibisukan , dendam yang seakan mencakar -cakar dadanya . Tidak akan mungkin luka ini bisa terubat .




Bersama hela berat , pek ais itu diletakkan di atas meja solek . Tumit tangan menahan hujung meja , baru sahaja tubuh ingin bangun daripada kerusi tiba-tiba sahaja telefonnya berdering .



Panggilan dari nombor asing itu ditatap aneh namun masih ditekapkan ke telinga .








" firasat aku mengatakan ... nombor ini milik Elise Kimberlin ... betul ? "




Berkerut dahi Elise , melirik kembali barisan nombor yang tertera di skrin telefonnya sebelum dibawa ke telinga .




" tak perlu nak buang masa aku . Kau siapa ? " selaran Elise dibalas tawa sinis pemanggil itu .





" ... anak kau mati juga kan even ... bukan di tangan aku "




Bibir diketap kuat , naik turun nafas Elise seusai bisa mengagak gerangan pemanggil itu . Renungan datar berubah gelap dan tajam . Otot bahunya menegang , sedatar dengan rahang yang diketap dingin .




" Luke . Hidup lagi kau ye ? Mana kau sembunyi hum pengecut "




Terang-terang tawa lelaki itu sengaja memprovok Elise . Psiko .
" aku tak sembunyi Elise . Kau yang bersembunyi ... takut dengan aku ke ? Takut aku ... bunuh Demerez macam mana aku bunuh Gaz ? Or ... kau memang tak tidur lena sepanjang dua tahun ni ? Trauma maybe ... tapi , even kau lari dari aku sekali pun ... hidup kau sama je malang dia . Bukan setakat penjara ... malah pusat mental pun kau masuk ? Bravo Elise . Ini baru perempuan Black . A bitch "





" jangan risau ... aku akan beri kau peluang merasa meringkuk dalam penjara dan pusat mental tu . Dan aku akan pastikan ... kau akan spent time di tempat tu lebih lama dari aku "





" jangan cakap kosonglah perempuan . Sebelum aku masuk dalam tempat tu ... kau akan aku bakar hidup-hidup dulu ... macam apa yang Black buat pada abang aku . Biar Black sendiri tengok kesan daripada perbuatan setan dia dahulu ! Kau boleh tempah siap-siap kubur kau di sebelah kubur anak kau tu ! AKu janji aku bawa jambangan bunga untuk kau anak beranak ... dan Black akan ak —— "




Segera Elise matikan panggilan itu . Telefon digenggam erat dalam tangan yang bergetaran . Birai mata yang hangat dibiarkan tanpa peduli .


Dada yang berombak tenggelam dalam emosi cuba dijinakkan kembali . Kedua tangan bertahan pada hujung meja , tertunduk wajah bersama keluhan panjang . Membiarkan air mata menitis , mengalir ke wajah .





Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now