H E R
M I S T A K E●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Seeing myself in the mirror ,I keep asking one question ...
Who are you
●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Meja makan yang lengang itu ditatap kosong oleh Elise . Ruangan kerusi yang sentiasa menjadi tempat duduk lelaki itu ... kini .. kosong .
Hanya dirinya di meja makan ini . Sarapan ... makan tengahari ..atau malam . Hanya dia seorang .
Begitulah hari -harinya berlalu pergi . Keseorangan . Benar-benar dipinggirkan oleh lelaki itu . Malah , wajah lelaki itu juga semakin sukar untuk dilihat . Seakan , hanya dia sahaja yang tinggal di rumah itu .
Disebabkan itu , malam ini dia teguhkan hati menunggu lelaki itu pulang . Tidak sanggup lagi berada dalam situasi ini . Hati ibarat disiat-siat apabila lelaki itu seakan sudah tidak ambil berat soalnya . Pathetic ? Yes . Memang dirinya terdesak ... terdesak inginkan perhatian lelaki itu . Satu-satunya ...sumber kebahagian yang baru ditemui . Masakan dia akan biarkan begitu sahaja ?
Daun pintu yang dikuak dari luar membuatkan Elise pantas menoleh . Terpegun sesaat apabila matanya jatuh pada wajah Demerez . Wajah ... yang dirindukan meski sukar diakui kerana ego .
Kaki ingin mengorak langkah mendekati lelaki itu namun egonya meninggi . Tidak mahu runtuh . Hanya mampu kaku , melirik tubuh Demerez yang bertentangan dengannya .
Dirinya tidak biasa mengungkapkan kata maaf ... bagaimana mahu diluahkan di bibir andai hati berdalih .
Demerez yang sedar akan kewujudan wanita itu hanya membisu . Lirikan matanya menikam wajah Elise , sepertinya menunggu wanita itu buka bicara .
Kosong . Kebisuan menjadi jurang antara mereka . Lantas Demerez mengusung langkah , tidak lagi membuang waktu .
" wait "
Suara Elise menghentikan langkahnya yang baru mendaki anak tangga pertama . Tubuh dipusingkan , menghadap wanita itu .
Elise tertunduk , hati masih berbolak-balik dek ego yang ingin memonopoli kewarasan akal .
Begitu sukar perkataan maaf ingin menyusul dari bibirnya ... seakan ...jiwa terikat dek keegoaan ... perasaan tidak mahu mengalah .
Kelopak mata dipejam sesaat dua . Bersama hela berat , cincin disua kepada Demerez .
" ... bukan aku suruh kau buang ? Kenapa bagi aku balik ? "
Wajah Demerez dipandang sekilas sebelum dijatuhkan ke lantai marmar .
" this is yours . I tak ada hak nak buang harta you . Macam mana you beri pada I ... macam tulah I kembali pada you . "
YOU ARE READING
Her Mistake His Regret
Romance◇◆◇◆ BOOK 2.2 ◆◇◆◇ malay story| COMPLETE Highest rank : #7 in romance, 24 July 18 #9 ,23 July 18 #10 ,16 July 18 #11 ,13 July 18 #13 ,5 July 18 H...