34

9.9K 567 30
                                    




H E R

M I S T A K E


_____________________







" coffee "



Coffee yang masih suam-suam kuku itu disambut Elise . Sempat digumam ucapan terima kasih sebelum menyisip sedikit minuman itu .



Sejak perjumpaan tanpa sengaja dengan Lucca tadi , juga perbualan antara mereka sewaktu ketiadaan Judah seakan tidak mahu meninggalkan benak memori . Terus terngiang-ngiang di gegendang telinga .





Malah , masa yang terluang seketika tadi apabila Judah meminta diri untuk membelikan coffee buat mereka digunakan hanya untuk mengenang kembali perbualannya dengan Lucca . Jelas , emosi terganggu . Apatah lagi , dengan kata-kata berbaur sinis daripada Derin .

" —— anythings wrong angel ? "


Sekali lagi Elise disentak dengan pertanyaan Judah . Bibir tersungging senyuman kecil . Mungkin sekadar hanya  mencari sedikit ruang dan waktu untuk memberi jawapan . Atau mengelak .





" I ... no . Its nothing . " Hela berat dilepas lemah sebelum menyambung bicara ,  " ... boleh kita balik sekarang ? "


Judah hanya membisu . Matanya melirik ke hadapan , menikmati panorama malam di kawasan taman yang bertentangan dengan jambatan itu . Sengaja membawa Elise ke situ dengan tujuan tertentu namun permintaan wanita itu tadi membuatkan dirinya sedikit jengkel .


" boleh aku tanya sesuatu ? "

Elise sembunyi keluh kesahnya apabila permintaan dibiar tidak peduli oleh Judah . Malah , lelaki itu ingin melengah-lengahkan waktu pula dengan persoalan-persoalan yang sejujurnya dia tidak ingin berikan jawapan .

" kenapa kau lari ? "

" what do you mean by 'lari' ? I tak faham . I lari dari apa and siapa? " kedua tangan sudah disilangkan ke dada apabila diprovok sebegitu .



Segaris senyuman terbit dibibir lelaki itu , menoleh sekilas padanya sebelum kembali memandang ke hadapan .


" ... kau keluarga Kimberlin . Anak sulung Kimberlin . Keluarga kau pun bukan calang-calang orangnya . Atau ... kau macam anak-anak orang kaya yang ... ingin 'bebas' ? "



Kerutan didahi Elise bergantian dengan ketegangan , tajam renungannya menikam sisi wajah lelaki itu .


" stalk I pulak sekarang ni "


" ... macam ni lah Judah , kehidupan pribadi I ... is my own business . So , jangan masuk campur "


" kenapa assume aku yanv stalk kau ? Maybe ... Demerez yang lakukannya . Tak mustahil kan memandangkan dia tak begitu bodoh ambil perempuan tanpa usul periksa "


Terkesima . Kenyataan itu ibarat menyentak diri Elise ke alam nyata . Sedikit sebanyak jiwa wanitanya dihanyutkan oleh butir bicara Judah .






Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now