44

9.4K 475 66
                                    



H E R

M I S T A K E







______________________









Sandwich disua padanya .






Terdongak , bertentang mata dengan Gaz . Terpegun seketika , senyuman ramah yang mekar diwajah itu ibarat desiran ombak yang menghempas pantai . Menenangkan . Ibarat bayu laut yang menyapa halus wajah .





Sehinggalah , wajah itu berubah sekelip mata . Digantikan wajah lain .




Lucca jungkit kening , menggoyangkan plastik sandwich ditangannya .



Mengeluh Elise tidak mampu dibisukan lagi perasaan yang bercelaru didadanya . Lambat-lambat sandwich itu disambut . Kemudian , kembali menundukkan wajah . Entah mengapa , seakannya semangat hilang pergi bersama ... Gaz .




Tenungan mata Gaz yang lembut , menegaskan dirinya untuk melarikan diri . Ungkapan bibir yang dibicarakan bisu . 'Lari' .




Kelopak mata yang menghangat dipejam seketika . Nafas berat dihela panjang . Jaluran rasa keperitan yang berselirat dijiwa , seakan duri akar yang menyiat tubuh . Berdarah .





" kau patut makan . Even , hanya ni je aku mampu beli . Cukuplah untuk kau lapik perut " bersahaja nada suara Lucca sebelum meneguk minuman yang dibelinya tadi .





Mereka masing-masing 'melarikan diri ' . Lucca jelas tujuan pelarian ini . Namun , Elise ....

... seakan hilang arah .




Pertimbangannya terumbang-ambing . Tidak mampu membuat sebarang keputusan .




Lucca melirik sekilas pada Elise yang sejak tadi membisu . Tidak dinafikan dirinya ingin tahu apatah lagi apabila kaki wanita itu seakan cedera . Ingin ditegur namun melihatkan Elise yang agak ... dingin , disimpan sahaja rasa curiganya . Yang pasti , dia tahu hal ini berkait rapat dengan adik beradik Black .





Gaz ... mengorbankan nyawa sendiri demi ... dia ?
Seakan sukar ditelan kebenaran ini .




BAyangan saat-saat terakhir dia melihat lelaki itu ... apabila tubuh itu dijadikan sasaran peluru . Tertanam , menembusi tubuh ...




Tubuh itu yang tumbang , menghempas bumi .





Air mata lolos juga dari birai mata . Hangat menyapa wajahnya yang kedinginan . Bibir yang bergetaran diketap perlahan , menahan sebarang esakan terluah .





" aku tak tahu apa yang kau dah lalui ... tapi ... satu benda kau kena percaya ... life must go on "





Ujaran Lucca menyedarkan Elise dari terus tenggelam dalam emosi . Perlahan-lahan tangannya yang bergetaran menyeka sisa air mata .





Plastik sandwich itu dikoyak , membawa roti itu ke bibirnya . Air mata masih berjuraian , menitis setitis demi setitis dari mata .






Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now