※19※

11.2K 551 75
                                    




H E R
M I S T A K E

H I S
R E G R E T

∽※∽※∽※∽



Muka depan majalah yang terpampang wajahnya dan 'tunangnya' itu dilirik sekilas .



Serentak, keluhan dilepas pendek . Wajah berkerut , bibir diketap separa kuat saat perbualannya dengan 'tunang' itu kembali terlayar dibenak fikirannya . Mengenangkan bertapa angkuh lelaki itu berbicara , mengarah-ngarah akan dirinya .


" tak sangka kan ... last-last awak tetap dengan saya dan bukan ... penjenayah tu " senyuman sinis meleret dibibir Marcuez . Dibalas jelingan maut darinya .

Purse digenggam erat dalam pada langkah diatur ke arah pintu keluar hotel bertaraf 5 bintang itu . Juga , salah satu idea lelaki itu bagi meyakinkan para media mengenai status hubungan mereka dengan mengadakan makan malam di restaurat hotel itu . Mata jelas menangkap beberapa orang media yang mengambil gambar mereka dari kawasan luar hotel itu .


Saat lengannya dirangkul , pantas langkah dimatikan dalam keterpaksaan . Dipandang ke sisinya , bertentang mata dengan pegawai itu .




" apa lagi yang you nak huh ? I dah ikut semuanya ... dan sekarang .. yang I tahu , I nak balik rumah " tegasnya lantas merapatkan sedikit jurang antara mereka . Tajam anak mata merenung setiap inci wajah lelaki itu malah senyuman yang bertahta megah itu ingin sekali dirobek pergi .
" —— dengar sini Marcuez . I tak bersuara tak bermakna you boleh pergunakan I . I'm not your puppet . So you better , jaga sikit batas you huh ? "


Baru sahaja kaki ingin menyambung langkah , sekali lagi dia dihalang . Namun bukan halangan daripada pegawai itu tetapi para media yang lolos dari halangan sekuriti hotel .
Kurang beberapa saat , wajahnya kini disua dengan perakam suara serta telefon . Malah , lensa kamera juga seakan mahu dihunus ke wajahnya .



Tidak kurang dari itu , dia dihujani dengan pelbagai persoalan dari media merangkumi segala aspek tidak kira kes yang melibatkan Elijah dan ibunya mahupun hal mengenai pertunangan mereka .

Sedaya upaya Elise menolak perakam suara dan telefon milik para wartawan itu dari wajahnya . Sesak keadaan tika itu memandangkan pihak sekuriti kekurangan kakitangan bagi mengusir para wartawan .

Sehinggalah satu persoalan dari salah seorang wartawan itu menyentak sanubari Elise . Kaku .

" macam mana pula dengan desas desus percintaan cik Kimberlin dengan  Encik Black ? "

' bukan desas desus namun kenyataan ! Kebenaran ! ' itu yang ingin dilontarkan olehnya namun bibir hanya mampu membisu sedang hati berkata-kata . Lelah , itu yang dialami oleh Elise . Letih dengan segalanya , letih kerana terpaksa mematikan kata-kata , membisukan suara , menelan segala pahit kebenaran dan memaksa diri hidup dalam kebohongan . Kebohongan yang diciptakannya sendiri .

' bila agaknya semua ini bakal berakhir ... bila waktunya ... segala kebisuan ini akan diakhiri ? '
Disoal diri sendiri , meski sedar ... hati sudah punya jawapan pasti .

Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now