※15※

9.3K 519 58
                                    




H E R
M I S T A K E

H I S
R E G R E T


∽※∽※∽※∽





Menggigil tangannya mengelus seramik berukirkan nama anaknya .




Air mata hangat semakin laju mengalir dari kelopak mata . Kening saling bertaut hiba . Esakan halus ditemani kehinangan suasana di pusara itu . Kepala tertunduk , melepaskan segala rasa yang membebani jiwa . Rasa yang direnggut dari belahan hati , kini hanya sepi terluka .





" I menyesal kenal you Demerez Black"



Jelas lelaki itu terpaku , bahunya menegang sejurus sahaja selesai Elise melemparkan perkataan itu seakan lembing . Tertusuk terus ke dada . Menikam jantung .


Sepasang mata milik Demerez Black datar merenungnya , renungan yang halus dan redup itu menghantar satu rasa dingin dalam diri Elise . Kepahitan jelas bersemadi dalam dada tatkala sedar bertapa tajam perkataannya tadi . Buat dia , buat mereka berdua . Namun , Elise tidak punya kekuatan bagi menarik kembali selarannya ... tidak terdaya .




Lambat-lambat Demerez menundukkan wajah , terlindung sepasang matanya yang berair .





" okey "



Seakan dijerut dengan perkataan lelaki itu . Tidak menyangka bahawa Demerez akan ... hanya ... mengalah .
Tiada selaran sebagai balasan . Tiada . Hanya kebisuan menjadi jurang antara mereka sekali gus mengait benang-benang hiba dalam jiwa .
Tiada amarah yang dilontarkan , tiada penafian ... kosong . Lelaki ini hanya mengiakan segala perkataan dirinya .



Mata mereka kembali bertaut apabila Demerez mendongak . Menghantar senyuman halus buat Elise . Meranapkan segala tembok yang dibina dalam jiwanya .




" aku ... lepaskan kau ... " lirih butir bicara lelaki itu menggetarkan hati Elise . " —— asalkan kau ... berhenti menangis ... aku akan lakukan apa sahaja .... asal kau ... bahagia "



Perkataan Demerez membuatkan Elise sedar adanya air mata yang lahir dari tubir matanya . Tidak henti-henti .
Esakannya terlepas , sedaya upaya mengesat kasar wajah yang lembap . Mendengus kecil bibirnya apabila air mata masih mengalir dipipi meski sudah dikesat beberapa kali . Wajah yang tadi dinodai air mata kini dikotori darah yang melekat ditangannya .



Perbuatannya yang seakan anak kecil yang sungguh menyayat hati dihentikan  oleh Demerez dengan mengenggam kedua -dua  pergelangannya . 




" aku minta maaf ... sebab ... tak mampu buat kau bahagia "




Tubuh Elise makin bergetaran dek emosi yang menguasai diri . Esakannya tenggelam apabila dia menggigit bibir sendiri . Hanya air mata menemani wajah mulus itu .




Perlahan-laham jemari Demerez menyeka lembut air mata dan kesan darah diwajah Elise . Penuh hati-hati dan halus sentuhannya seakan takut andai sentuhan itu mampu menghancurkan keindahan dihadapannya .





Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now