16

12K 654 25
                                    




H E R
M I S T A K E












※‡‡※

















Sarapan  ditenung kosong , tiada selera . Atau ... mungkin hanya ... kekok apabila berhadapan dengan ...


... Demerez Black .





Demerez yang sedar dengan sikap pasif Elise pantas mengelap hujung bibir dengan napkin . Mengakhiri sesi sarapan itu .




Mata lelaki itu naik merenung Elise , sebelum keluhan berat meniti dibibirnya . Terus terdongak wanita itu , menyambung tautan mereka buat sesaat dua .




" kau nak mogok lapar pulak ke ?"





Elise terdiam . Bibir dipagut halus sebelum lambat-lambat disuapkan makanannya ke mulut .



Demerez diam. Menyatukan kedua tangannya di atas meja . Kepala senget , menajamkan pandangannya ke wajah Elise .




" ... aku minta maaf "



Pegun, garfu yang tertikam kepingan sosej itu diletakkan kembali di piring . Elise melirik wajah lelaki itu . Kaget . Iya .



" aku minta maaf bukan kerana pertahankan kau dihadapan umum . Tapi , aku minta maaf atas sebab ... perasaan kau . Jadi , kau boleh stop rasa malu dengan aku . Kalau kau nak aku lupakan hal semalam , then ... aku akan lupakan . Kalau itu boleh buat kau selesa dengan aku . "



Bibir terkunci . Namun hati berkata-kata .





" deal ? "



Pertanyaan Demerez dibalas kebisuan . Wanita itu hanya terdiam , kaku merenung tepat ke wajahnya .



Demerez sembunyi senyum,
" falling too hard in the morning uh ? "



Usikkan itu membuatkan senyuman Elise mekar , segera dilarikan pandangannya ke arah lain . Jujur , dia ... hatinya terusik ... sedikit .



" sekarang kau boleh makan dengan tenang ? " seloroh Demerez yang kini bersandar di kerusinya . Tersenyum kecil buat dirinya .





Elise jungkit bahu , bibir tercebik nakal,



" well, sebab you ada depan mata I ... perut pun rasa kenyang " kenyitan mata nakal menyinggah ke wajah Demerez . Membuatkan lelaki itu ketawa halus .




Elise meneruskan suapannya , namun mata masih nakal merenung wajah Demerez yang jelas terhibur dengan kenakalannya . Lelaki itu kini dengan postur kegemarannya , sebelah tangan naik menongkat wajah .



" how was it ? The taste , I mean"



Elise sedar , tahu bahawa pertanyaan itu adalah mengenai sarapan mereka namun akalnya lebih memfokus pada Demerez .
" hot ... and spicy "



Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now