11

13.3K 650 19
                                    


H E R
M I S T A K E

※‡‡※








Mata  Elise jatuh pada balutan dijemarinya . Jari tengah serta jari manisnya yang —— cedera disebabkan oleh lelaki itu .

Jari tengahnya hanya mengalami keretakan namun jari manisnya ——
patah .

Terseksa ? Lagi terseksa rasa di dadanya . Kesakitan  fizikal tidak setanding dengan kesakitan ...

Kerana bukan sahaja dirinya tercedera disebabkan lelaki itu namun —— mengembalikan bayangan silam . Bayangan yang menghantuinya ... yang tidak pernah berjaya dilupuskan dari ingatan . Duka yang menghuni jiwa sekian lama . Kekal didalamnya .

Kenyataan dimana ...
Dia dibuang ... dijadikan mainan ... yang tidak punya hati .. hati . Maruah segalanya , diragut darinya tanpa nilai kemanusian .

Sebagaimana , mereka boleh teruskan hidup . Berbahagia dengan hidup mereka ... selepas apa yang berlaku padanya . Jijik . Jelek ,bila diri hanya sampah dimata mereka .

Serpihan dirinya yang tersisa , dikutip meski jelas lompang jiwanya . Dikutip apa sahaja yang terbaki buat dirinya bagi meneruskan hidup . Seorang diri .


Sikap lepas tangan ibunya ... kepergian ibunya ... tanpa belas buatnya ... melangkah pergi dalam keadaan dirinya ... serba memerlukan sedikit kasih sayang . Perhatian . Perlindungan .


Derapan langkah yang sekata itu membuatkan Elise angkat wajahnya  . Mata bertembung dengan mata Demerez Black .

Masing-masing membisu . Membiarkan pandangan mata yang berbicara bisu .

Anak mata Demerez turun ke arah tangan wanita itu . Melihat sendiri kebinasaan yang sudah dia lakukan . Tidak sanggup , pantas dilarikan matanya ke arah lain .

" kau tak sepatutnya sentuh piano aku "

Elise tersenyum senget ,
" well , I akan ingat dalam memori jangka panjang I in the future . Sekarang jari I , tak naklah tangan I pulak yang patah nanti kan ? " sinis , provokan dilempar terus ke wajah lelaki itu . Matanya kosong , tajam membalas pandangan mata Demerez .

" there is no future . Kau —— keluar dari rumah aku "tegas lelaki itu , cukup lantang menampar gegendang telinga Elise .

Terdiam . Mata Elise jatuh pada jemarinya yang berbalut . Kosong jiwa tika ini .  Senyuman kecil meniti di bibirnya .

" manusia memang macam ni huh —— lari lepas buat kesalahan ... lari lepas hancurkan seseorang "

" aku bukan manusia . So , tiada nilai kemanusian di sini yang perlu kita discuss "

Mata Elise naik kembali menikam wajah lelaki itu . Merenung sedalamnya wajah dingin itu . Cuba menganalisis ...merungkai apa yang tersirat daripada tersurat .


"  untuk kebaikan kau . Baik kau keluar dari rumah aku .
Wang pampasan aku dah sediakan untuk kau . " mendatar penerangan Demerez , dibalas kebisuan oleh Elise .

Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now