41

9.3K 551 32
                                    


H E R

M I S T A K E






___________________





Tell them I was happy , and my heart is broken ,all the scars is open.

~Impossible , Shontelle







____________________








Kelopak mata dicelikkan .







Menyesuaikan matanya dengan pencahayaan malap disekitarnya . Keluhan kering terluah dibibir , anak tekak memerit . Kepalanya yang berdenyut disentuh halus , halus erangan Elise namun cukup bergema dalam ruangan bilik itu .






Tubuh yang dingin dipeluk kejap , masih meliarkan matanya ke sekeliling . Mencari sesuatu ... seseorang .






Sehinggalah derapan langkah bergema , membuatkan Elise terdongak . Terbuntang sepasang matanya penuh dengan kebingungan . Mulut terbuka katup , tidak jelas perkataan yang terluah .
Tangan menekap ke lantai , cuba untuk bangun .





" baik kau jangan bangun . Kaki kau ... " sambungan mata Gaz melorot pada kakinya . Kebiruan , memucat dan seakan ....





" aku terpaksa patahkan kaki kau . So , kau tak boleh lari "





Nafas seakan direntap kasar dari tubuh Elise . Tubuhnya serta merta bergetaran , menyedarkan dirinya yang tidak merasakan sebarang kesakitan . Kaki kirinya dilirik sekali lagi , memerhati posisi kaki itu yang janggal .






Berkaca mata Elise , masih tidak mampu menghadam segala perkara yang berlaku padanya . Wajah datar Gaz kembali ditatap .





" why ? D-Demerez yang suruh y-you ? "





Tersenyum sinis Gaz , tidak menjawab persoalannya malah bersahaja menghampiri meja disudut bilik itu . Botol mineral dibuang ke arah Elise . Bergolek terus ke sisi tubuhnya .







" aku tahu kau perlukannya . Jangan risau , kau tak akan mati . Itu yang dia beritahu aku "





" siapa dia ? Demerez ? "




Gaz tersengih , menyilangkan kedua tangannya sambil bersandar pada meja . Provokan yang jelas terbias dibirai mata lelaki itu .





" kau pun fikir Demerez kan . Dalam kata lain , kau pun mencurigai dia . "





Berkerut dahi Elise , naik turun nafasnya tidak sekata . Rasa dahaga yang memakan diri memaksa dia mengambil botol mineral itu . Mujur sahaja , kedua tangannya tidak diikat mahupun dirantai . Mengapa mereka perlu bersusah-susah apabila kakinya sudah tidak berfungsi lagi .





Diteguk rakus air mineral itu , dalam pada cuba mengumpul semangat baru bagi menyelamatkan diri sendiri .

Air mata yang sempat lolos dari matanya diseka halus , liur ditelan pahit . Kembali wajah lelaki itu ditenung . Inginkan jawapan , sebuah penjelasan .








Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now