Basis 616 CUS (Penataran)

143K 8.2K 1.1K
                                    

Emang siapa sih yang gak kenal dengan nama STM sekolahan gua? Dari anak kecil doyan maen kelereng sampai nenek-nenek hobi dugem juga udah pada tahu sejarah sekolah kami. Sembilan puluh persen penduduk jakarta selatan pasti tahu akan history berdarah sekolah yang sering banget bikin rusuh di jalan ibu kota, setiap tahun pasti ada pelajar di sana yang keluar masuk bui lantaran tawuran atau ketangkep bawa senjata tajam. Bahkan tiap tahun ada beberapa pelajar yang jadi korban kekerasan, sampai ada yang tewas juga di dalam perkelahian.

Tiga hari Mos yang di kendalikan oleh osis-osis itu sama sekali tidak membuat gua gentar ataupun tersiksa, malahan gua bilang Mos yang di selenggarakan itu masih kelas teri, gak terasa sekali tekanan mentalnya. Gua malahan ketawa-ketawa doang ketika di suruh berjoget dangdut di tengah lapangan. Ketika semua itu berakhir, gua cuma bilang dengan nada sombongnya "begini doang nih penataran anak STM?"

Tapi kesombongan gua segera terbalaskan, ketika pulang sekolah gua di tarik oleh dua orang senior yang mengajak gua bergabung ke segerombolan anak-anak muda yang sedang nongkrong di pinggiran rel kereta, usut punya usut ternyata gua masih harus melewati ospek yang lebih mengerikan di basis gua. Kami pun yang berjumlah kurang dari 50 orang segerah meluncur menggunakan bus 616 kesayangan kami untuk menujuh base camp tercinta. Cipedak ujung selatan.

Sebelumnya gua jelaskan dulu tentang Basis atau Barisan siswa. Basis ini terdiri dari anak kelas satu, dua, dan tiga yang merasa terancam oleh musuh, lalu membentuk Basis yang naik bus yang sama, baik berangkat atau pulang sekolah. Rumah mereka saling berdekatan, atau kumpulan dari berbagai daerah yang satu jalur dengan bus yang mereka gunakan. Basis-basis inilah yang kerap tawuran ketika mereka bertemu dengan basis dari sekolahan musuh yang jalurnya bersinggungan dengan bus mereka.Terkadang kami tawuran bukan karena tidak sengaja bertemu musuh, tapi kami malah dengan sengaja menghadang bus-bus yang membawa basis dari sekolahan musuh.

Basis gua sendiri adalah Basis 616 CUS yang kepanjangannya cipedak untuk santai, kami memiliki banyak musuh yang harus di lalui di kala berangkat atau pulang sekolah. Diantaranya STM di daerah Ranco dengan Basis 53 yang sejak tahun ke tahun menjadi musuh STM kami di jalan baru, lalu ada SMK Basis 62 yang menjadi bahan palakan kami, namun di tahun ini mereka mulai memberontak untuk melawan kami, terkadang STM yang bermukim di Manggarai penguasa jalur kereta Basis 325, kami sering bentrok di stasiun tanjung barat, dan yang paling ekstrem lagi adalah STM di wilayah srengseng sawah dengan basis yang terkenal horor adalah basis 305!

Basis 305 adalah sekolahan musuh yang selama ini menjadi rival abadi kami. STM yang sama bengal, brengsek, dan kuatnya dengan STM kami. Permusuhan di antara dua sekolahan itu adalah permusuhan warisan dari leluhur-leluhur kami yang tidak pernah putus mata rantainya. Dua sekolahan ini saling bersaing satu sama lain untuk menjadi yang teratas di wilayah jakarta selatan.

Kembali kepenataran oleh senior-senior di basis 616 CUS. Tempat tongkrongan kami berada di halte cipedak, di pinggir kali sebelah jembatan. Di sana kami di perlakukan seperti seorang wajib militer, di suruh push up, sit up dan bahkan lari-larian atau lompat kodok dengan tubuh telanjang dada. Pokoknya selain capek yang kami dapat, malu pun tak terhindarkan, karena harus di lihat oleh warga-warga yang melintas daerah kami, sembari senyum-senyum meledek.

Setelah melakukan itu semua kami para anak-anak baru yang ikut basis di suruh jongkok membentuk lingkaran besar.

Botak, adalah nama satu senior anak kelas dua yang di ketahui memegang basis 616 siang, pemuda hitam kurus itu tampil di tengah-tengah kami dengan tampang sok berwibawa. Dia berbicara bak seorang komandan perang angkatan darat yang galak.

"Woi! Ini ada satu permen." Katanya sembari menunjukan permen di tangannya. "Pokoknya elu enam belas orang anak baru harus berbagi permen ini satu sama lain."

BADJINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang