Ngambek

31.4K 1.8K 95
                                    

Pagi ini gua sudah berada di depan gerbang rumah Ika. Anak itu keluar dengan style rapih seragam SMA. Ketika keluar dia agak terkejut ketika melihat gua sudah berada di depan rumah nya.

"Selamat pagi cantiiik..." sapa gua ramah.

Ika memandang gua dengan wajah dingin.

"Ngapain kamu ke sini?" Tanya nya datar.

Setelah itu dia berjalan tanpa ada keinginan untuk mendengar jawaban gua.

Gua terpaku menatapnya yang terus berjalan menjauh. Padahal udah sengaja gua bangun pagi-pagi, dandan yang rapih biar ganteng, cuma buat berangkat sekolah bareng pacar gua. Tapi pas sampai di sini gua malah di cuekin.

Gua berjalan setengah berlari mengejar gadis yang sedang ngambek itu. "Udah dong marah nya...udah tiga hari kamu diemin aku..."

Ika masih berjalan tanpa menjawab gua.

"Aku minta maaf deh.." kata gua lagi.

Masih belum ada jawaban dari mulutnya.

"Kamu kenapa sih marahnya begitu amat?"

"Mikir aja sendiri!" Jawabnya judes.

Gua langsung terdiam di jawab seperti itu karena kalau sudah begini Ika susah untuk di ajak kompromi.

Sampailah kami di depan gang tempat biasa Ika menunggu angkot yang mengantarnya ke pasar minggu. Di sana kami bertemu dengan Aldo anak SMA Suluh kelas tiga, pernah menjadi teman sekelas Ika sewaktu kelas satu. Anak itu memang tinggal sedaerah dengan Ika.

"Pagi Aldo..." sapa Ika Ramah.

"Pagi Ika.." jawabnya tak kalah Ramah.

Sialan, gua aja gak di sapa Ika, dia malah di sapa!

Aldo melihat ke gua lalu ikut menyapa. "Pa-pagi Rom?" Sapanya agak gugup.

Gua mengangguk tanpa menjawab.

"Kita berangkat bareng yuk," Kata Ika lebih ramah tanpa mempedulikan gua yang ada di dekatnya.

Gua rasa dia sengaja berbuat seperti itu karena ada gua. Entah kenapa dia begitu yang jelas gua jadi kesal.

Aldo menatap gua dengan wajah ragu.

Gua langsung melototi anak itu dengan penuh ancaman. Aldo jadi gugup karena gua sudah pasang tampang menerkam. Sekali dia berani mengiyakan ajakan Ika, bakal langsung gua sikat di tempat!

"So-sorry...gue lupa sesuatu," Kata Aldo gugup.

"Lupa apa?"

"Buku PR gua ketinggalan," jawabnya cepat. "Gue balik dulu deh, lu duluan aja, Ka, nanti malah telat," katanya seraya pergi buru-buru.

Gua tersenyum menyeringai.

Satu penghalangan sudah lewat!

"Ayolah Ika...jangan begitu terus...sampai kapan kamu mau ngambek kaya gini?" Kaya gua masih mencoba merayunya.

"Au ah! Itu angkot udah dateng! Kamu kalau mau di sini silahkan aja, aku mau naik!" Katanya seraya menjulurkan tangan memberhentikan kopaja.

Ika langsung naik dan gua pun ikut naik.

Kami berdua sama-sama berdiri di dalam angkot, karena pagi itu angkot 616 penuh dengan para penumpang yang berangkat kerja. Sepanjang perjalanan gua berusaha untuk merayu anak itu supaya mau ngomong lagi, tapi Ika terus mendiami gua. Aduuhh nyeri dada gue! Hiks!😭

BADJINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang