Ajakan Ngedate

44K 2.8K 196
                                    

Agak terkejut ketika malam-malam sekitar jam sembilan Fransiska datang ke tongkrongan kami. Setahu gua dia kan anak rumahan yang gak boleh keluar malam sama orang tuanya. Tapi kini dia datang dan ingin menemui gua. Apakah semua yang di katakan Bastian itu benar? Apa semua saran-saran anak itu tepat??

Mudah-Mudahan..tepat!

Amieen...

"Ada apa Frans, dateng malem-malem gini? Gak di cariin sama nyak lu nanti?"

"Yee..gue udah ijin sama nyokap tau..emang gue anak kecil yang terus di cariin kalo lagi maen?"

Lah emang. Buktinya aja dia keluar rumah pake ijin. Weleh-weleh..

"Gue mau bicara sebentar sama lo. Bolehkan?" lanjutnya sekarang memasang tampang agak serius.

Kontan wajah jomblo-jomblo ngarep di sekeliling gua langsung pada bloon plus iri. Karena ada cewek cantik yang menghampiri gua di malam hari. Sudah jelas mereka langsung menyenggol-nyenggol gua agar memberi penjelasan siapa cewek itu.

"Eh, boleh kok," Gua jadi agak gugup karena melihat wajah gadis itu yang agak serius. "Tapi sebelumnya kenalin deh sohib-sohib ghoib gua,"

Gua bangkit sembari mengenalkan satu persatu personil The Jin dari Kampung Warchild.

"Ini namanya Bastian. Kita udah temenan semenjak bayi," Kata gua sembari tersenyum lebar.

Bastian lantas tersenyum sembari salaman.

Begitu juga Fransiska yang menyambut dengan hangat.

"Kalo ini Buluk,"

Belom sempat gua selesai memberi penjelasan, Buluk langsung melepaskan tangan Bastian yang masih bersalaman dengan Fransiska, lantas pria itu bersalaman dengan tidak sabar.

"Buluk! Anak paling ganteng di kampung sini," kata pemuda itu dengan cengiran lebarnya.

Fransiska tertawa lebar.

"Jangan kelamaan Frans salaman sama dia. Nanti itemnya nular!"

"Setan lu, Tok!"

Kami pun ngakak melihat wajah Buluk yang lucu jadi kesal.

"Nah, kalo ini kang ojek yang waktu itu nganter gua ke rumah lu...masih ingetkan?" kata gua sembari menunjuk Bagol.

Fransiska tertawa. Bagol lantas memberengut.

"Apa kabar lu Frans? Kangen sama gue gak?" tanya Bagol mencoba berbasa-basi.

"Baik Bagol...kalo kangen kayanya enggak deh. Hi..hi..hi.."

"Yaelah Frans, kalo kangen juga gak apa-apa kok," Ujar Bagol kecewa.

"Kalau yang itu...." gua menunjuk David.

"Udah kenal kok. Dia David Muray kan?"

Sekilas gua melihat Fransiska menatap David dengan wajah tersipu-sipu.

Waduh ada apa ini? Kok perasaan gua jadi gak enak nih.

"Oh, udah kenal..."

"Iya tadi gue kan minta tolong dia buat di anterin nyari elo, Romi,"

Gua jalan berdampingan dengan Fransiska keluar dari warung ketoprak menujuh tongkrongan kami, tentu di barengi oleh anak-anak yang lainnya. Endank dan Rokib sudah hadir dan nongkrong di sana. Sekalian saja gua kenalkan Fransiska kepada mereka. Kami terlibat pembicaraan yang lumayan seru. Seperti dugaan gua Fransiska pasti di buat ngakak-ngikik sama anak-anak The Jin.

BADJINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang