Welcome To My Class Room

37.3K 2.1K 99
                                    

Agustus 2005,

Kelas gua bisa di bilang kelas paling unik. Kelas 2TL2. Gak sengaja atau memang sudah suratan takdir, para bajingan di kelas dua yang terdiri dari enam Basis di jadikan satu kelas. Otomatis kelas gua menjadi kelas para bajingan yang kerap bikin onar. Hal ini menjadi tekanan batin bagi pelajar-pelajar yang memang niat masuk sekolah ini untuk belajar, apalagi di kelas gua sekarang ada dua orang gadis yang terjebak dalam pusaran lelaki haus cinta.

Kelas 2TL2, kelas paling dibenci guru-guru. Sampai-sampai kepala sekolah mengakuinya sendiri di depan siswa-siswi di dalam upacara kenaikan bendera yang dilangsung kan setiap hari senin. Bahkan wali kelas kami pernah ketimpuk pengapusan papan tulis oleh gua sendiri, yang kata bu Rani gua adalah biang kerok nomer wahid di kelas ini. Sebetulnya sih gua gak sengaja, tapi mana beliau mau percaya, apalagi sama gua yang namanya udah kesohor suka keluar masuk ruang BP.

Dan entah punya dosa apa Fuji yang menjadi ketua kelas di kelas ini. Fuji adalah salah satu pelajar yang masuk ke STM kami untuk benar-benar menuntut ilmu, beda dengan anak-anak lainnya yang kebanyakan masuk STM hanya untuk senang-senang dan bahkan sebagian pelajar masuk ke sekolahan kami dengan tujuan untuk tawuran.

Fuji adalah salah satu dari dua gadis di kelas ini. Memang dari awal kami sepakat untuk memilih dia sebagai ketua murid, lantaran gak ada yang mau ribet ngurusin urusan kelas. Dan Sofie anak Basis 75 menjadi wakilnya, otomatis kelas gua di pimpin oleh dua orang cewek waras yang kini merasa tertekan oleh ulah-ulah kami yang sudah di luar batas.

Ada sepuluh mafia amatiran di kelas ini, alias motor biang kerok. Mereka adalah Gua, Erik Banjir Basis 616, Kelink Basis 75, Robert Basis 687, Poloy basis 687, Dika basis 616, Zikri basis 616, Azis basis 63, Bagus basis 806, dan Robay dari basis 52 timur. Langganan ruang BP. Sampai-sampai kepala sekolah ngasih julukan ke kami "Ten Brother" yang di ambil dari judul film yang di perankan oleh Boboho.

Pokoknya kelas gua paling lain sendiri deh.

Hari ini, hari kamis 8 jam pelajaran di selingi istirahat 15 menit, meliputi 2 jam matematika, 2 jam Kimia dan 4 jam Fiska setelah istirahat.

Dan semuanya ulangan!

Asik gak tuh??

"Jadi pengen bolos!" kata Erik Banjir sambil menguap lebar.

"Semuanya ulangan, sentimen kali ya sama kita?!" lanjut Kelink.

"Siapa sih yang gak sentimen!" celetuk Fuji dengan nada sinis menyindir kami.

Akhir-akhir ini gua memang sering memperhatikan Fuji yang sikapnya semakin sinis dari hari ke hari. Mungkin dia stres berat karena saban hari dia di panggilin terus ke ruang guru untuk menjelaskan ulah yang selalu kami buat sehari-hari. He..he..he..

Ya, memang berat perjuangan menjadi anak STM, apalagi kalau cewek dan jadi ketua murid pula, pasti perjuangannya lebih berat. Karena untuk hukuman-hukuman sekolah di sejajarkan dengan anak-anak cowok. Beda dengan cewek di SMA, buat siswi SMA yang lupa ngerjain tugas sekolah pasti bakal dapet toleransi dari guru, yap! Mereka pikir cewek itu mahluk yang lemah. So, mereka cuma mau menghukum siswa doang, apa ini adil? Nggak, tentunya ini nggak adil, coba bayangkan nasib siswi STM yang tampangnya udah kaya Agnes Monica lagi nahan boker, nggak ngerjain tugas? Smack Down! Dateng terlambat? Uppercut! Dapet nilai jelek pas ulangan? Feel my feet in your face!

Jadi di STM, guru gak memandang itu cewek atau cowok, bagi mereka kedisiplinan itu lebih penting dari pada kenyamanan belajar. Gak heran cewek-cewek STM itu kucel banget pas keluar dari pintu gerbang sekolah, ada yang depresi, ada yang putus harapan, malah pernah ada yang teriak-teriak, "KENAPA GUE MASUK STM, SEEETAAAAANN!!"

BADJINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang