16. Ingin Banyak Bermain

4.2K 682 168
                                    

"Halo?"

Suara pria di ujung sana terdengar. Cana terdiam.

"Halo?"

Cana sama sekali tertegun, tak tahu harus berkata apa.

"Haloo?"

Akhirnya, Cana membuka suara. "Saya mencari Bapak Ari Wibowo Nararya."

"Ayah saya sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Maaf, dengan siapa saya berbicara?"

Cana menggigit bibir bawahnya. Jantungnya berdebar, ia segera menutup teleponnya. Alam dan Sam memandangnya. Cana menunduk. "Maaf gu-gue ngga bisa... ngomong..."

Alam menepuk-nepuk pundak Cana, "It's okay."

"Maaf... gue bergerak sendiri."

Alam mengangguk. "Gue ngerti kenapa lo mencari tahu sendiri. Gue juga seneng, lo mulai ingat saudari-saudari lo. Cuma, gue harap selanjutnya, lo nggak nekat pergi-pergi sendiri, ya? Gue khawatir banget nyari lo."

Cana sudah bercerita tentang sebagian ingatannya tentang saudari-saudarinya yang baru ia dapatkan. Tapi, ia masih sama sekali tidak mau bercerita kalau Damar masih hidup. Ia masih belum berani. Ia baru bercerita pada Nata dan Detektif Tomo saja. Nata bilang, dulu saat Alexa—Nata mengenal Sarisha sebagai Alexa—menghubungi Cana, dia tidak pernah benar-benar mengenalkan keluarga angkatnya pada Nata. Nata juga melihat Alexa di video call saja. Dan Nata tahu kalau Alexa menghilang setelah kembali dan menetap di Indonesia selama dua tahun. Ana dan Alexa menghilang. Nata tidak pernah bercerita karena itu pasti akan membuat Cana sangat trauma dan sedih. Selain itu, Cana memang tidak pernah menyebut nama Ana dan Alexa juga pada Nata, sehingga Nata membiarkannya. Nata juga pura-pura tidak tahu menahu perihal kelebihan Cana hanya untuk melindungi Cana. Nata sebenarnya diam-diam memantau kelanjutan kasus Alexa dan Ana, namun memang tidak ada kabar apa pun. Selain itu, ia juga dipusingkan dengan kecelakaan yang menimpa orang tuanya, sehingga kasus Alexa dan Ana sempat tergeser dari prioritasnya sejenak.

Nata tidak punya nomor keluarga Alexa. Namun, dengan bantuan Detektif Tomo, Cana bisa menemukan nomor salah satu kerabat Ari, ayah angkat Sarisha. Sarisha punya dua saudara angkat, kakak pertama yang bernama Yuniar Sutomo Nararya dan kakak kedua bernama Ranum Mawar Nararya. Dari informasi yang didapatkan Detektif Tomo, Sarisha mengganti nama menjadi Alexia Matahari Nararya. Meskipun begitu, ia tetap dipanggil Alexa. Namanya ada pada list orang-orang hilang yang sampai sekarang belum ditemukan di daerah tempat tinggal mereka. Dulu, Lisa mencari nama Alexandra, tidak ketemu, ternyata inilah alasannya.

Keluarga Sarisha pindah ke Indonesia sejak Sarisha menghilang. Sampai sekarang, mereka masih berusaha menemukan Sarisha dan itulah sebabnya kenapa Cana sama sekali tak punya kekuatan untuk berbicara dengan mereka, apalagi menemui mereka. Cana bertekad akan menemukan jasad Sarisha dan mengebumikan saudarinya dengan baik. Jika ia sudah menemukan jasad saudarinya itu, barulah ia mau menemui keluarga angkat Sarisha. Ia menelepon hanya untuk memastikan bahwa nomor itu masih benar-benar dimiliki oleh kerabat Sarisha. Dan ternyata, ayah angkat Sarisha sudah pergi meninggalkan dunia. Yang tersisa hanyalah ibu angkat Sarisha selain saudara-saudaranya, yaitu Clara Ella Nararya.

Lisa keluar dari kamar di lantai atas dan turun ke bawah. "Lam, Mbok Inu tidur di kamar lo, ya."

"Oke, aman."

"Capek banget pasti tuh Mbok Inu," jawab Sam. "Terus, kita sekarang gimana? Nggak ada perkembangan? Can lo ngga mau nyoba pakai alat ba—"

Alam menyenggol lengan Sam dan berdeham, "Nanti aja, kalau Cana udah mau."

Cana menggigit bibir bawahnya. "Maaf... ehm... mungkin kita sekarang boleh nyoba mecahin satu per satu teka -teki yang kita dapat dari Mr. Nut, kita ulang dari awal lagi. Siapa tahu ada yang terlewat."

Alexandra's MemoriesWhere stories live. Discover now