12. Berakhir

27.5K 4K 763
                                    

"Can? Cana?" Cana terbangun, kemudian menggosok-gosok matanya. Ada Alam di sana dengan tatapan khawatir, seperti biasanya. "Apa lo--"

Cana sibuk berpikir keras, bagaimana caranya menceritakam hal ini pada Alam? Bagaimana reaksi Alam kalau ia mengetahui bahwa Ravi telah menemukan persembunyian Mr. Nut yang ternyata tak begitu jauh dari rumahnya?

"Lo mimpi?" Tanya Alam.

Cana menggeleng kaku, ia juga tak tahu kenapa ia harus menggeleng dan apa yang membuatnya menggelengkan kepala.

"Jadi?" Alam membantu Cana bangun.

"Ehm--"

"Alam? Bisa ke sini sebentar?" Axel dan Rita telah berdiri di depan pintu kamar, mereka tersenyum sekilas.

"Bentar ya, Can?" Kata Alam yang kemudian melangkah mengikuti Axel dan Rita. Cana membuntuti dari belakang, ia berusaha mendengarkan apa yang dibicarakan Alam dan keluarganya. Ia juga tak tahu kenapa ia harus melakukan itu.

"Kamu bisa ikut Om ke London. Nenek juga akan pergi ke sana."

Tubuh Alam membelakangi Cana yang bersemunyi di balik pilar.

"Alam gak bisa pergi, Om. Ada urusan yang belum selesai."

"Lalu gimana kamu? Sendiri di sini?" Tanya Rita khawatir. "Kamu bisa menemani Kemal di London."

"Alam bisa di sini sendiri, Om, Tante. Kalau ada waktu, Alam bisa ke London nanti. Tapi, gak bisa sekarang."

"Alam, Om ngerti kalau kamu merasa kehilangan banget, tapi Om gak bisa membiarkan kamu di sini sendirian dan kami gak bisa menemani kamu di sini."

"Alam gak mau pindah, Om." Alam terlihat kekeh. "Om juga gak perlu repot untuk mengirimi uang, Alam bisa bekerja. Guru Alam menawari Alam untuk bekerja dengannya. Entah nanti mengajar les privat atau apapun, Alam bisa."

"Alam..." Rita memeluk Alam dan menangis, "setidaknya kalau kamu gak mau tinggal sama kami, biarkan kami yang membantu membiayai hidup kamu. Ayah kamu terlalu baik pada kami." Rita mengelus lembut rambut Alam.

Axel melangkah, ikut memeluk Alam dan istrinya, "Tante Rita benar, biarkan Om yang membiayai kamu, apapun keutuhan kamu, kamu tinggal bilang. Oke? Kamu sudah seperti anak kami sendiri, kamu teman baik sekaligus sepupu yang baik untuk Kemal."

Seseorang tiba-tiba menyentuh pundak Cana. Cana terkejut. Ternyata Lisa. "Can? Lo ngapain?" Lisa ikut mengintip.

"Bukan apa-apa." Cana langsung berusaha meninggalkan Lisa. Lisa terlihat bingung, ia tahu bila Cana menutupi sesuatu.

"Ada apa sih?" Mereka melangkah menuju taman di belakang rumah Alam. "Kayak ada sesuatu yang lo tutup-tutupi?" Tanya Lisa. Lisa sedari tadi menatap Cana dari samping, sementara Cana terus melangkah dan tak sedikitpun menatap Lisa. "Can." Lisa memegangi tangan Cana.

Mereka berdiri di dekat ayunan, sementara, Cana tak bisa berhenti menatap hutan di seberang sana. "Gue mimpi."

"Mimpi apa?"

"Ibu gue jadi boneka."

Lisa mengerutkan keningnya, "hah? Maksudnya?"

"Kalian ngapain di sini?" Merek berdua menoleh ke sumber suara, ada Sam yang juga baru saja keluar dari pintu belakang rumah Alam dan melangkah menuju mereka, "apa gue ketinggalan sesuatu?" Tanya Sam.

"Kita jangan bahas soal Ana dan Alexa ke Alam. Anggap aja gak ada kemajuan apapunn dari misi kita."

Sam dan Lisa saling memadang Cana dengan bingung, "maksud lo?" Tanya Sam.

Alexandra's MemoriesWhere stories live. Discover now