2. Mata-Mata

26.8K 3.6K 472
                                    

"Kenapa wahana bermain? Apa menurut lo pengunjung di sana yang dimaksud jiwa tersesat? Terus mayat Ana diletakkan di sana? Di tempat ramai? Apa mungkin?" Sam tak bisa berhenti penasaran. Cana pun menampilkan sorot mata penuh tanda tanya, sementara Alam tengah tersenyum bangga menikmati rasa penasaran orang lain yang tertuju padanya.

"Can, bisa lo deskripsikan detail foto wahana bermain yang lo lihat?" Alam justru bertanya pada Cana, bukannya menjawab Sam.

Cana menutup mata, mencoba membuka kembali memorinya ketika menjelajahi kenangan Alexa. "Foto itu hitam putih. Gak ada orang di sana. Ada ferris wheel di sisi kiri foto, jaraknya sedikit jauh dari tempat pengambilan gambar dan di belakangnya ada roller coaster besar. Di sisi kanan ada carousel yang dishot dekat banget jadi patung kudanya keliatan hampir nempel ke kamera, sedikit rusak, maksud gue wajah kudanya kayak terkelupas gitu. Warna putih mendominasi, langitnya pun jadi warna putih, jadi gue pikir foto itu diambil siang hari."

"Anything else?" tanya Alam seakan belum puas.

Kening Cana berkerut, ia masih belum membuka matanya, "ah... patung badut di atas pintu gedung... atau mulutnya jadi pintu gedung? Sedikit jauh dari komidi putar. Apa itu ghost house ya? Entah, kecil banget."

"Itu yang gue cari." Alam tersenyum puas, ia menepuk bahu Cana, "Kerja bagus dan ingatan luar biasa, Can. Sangat detail."

"Maksud lo Ana disembunyiin di... rumah hantu?" Sam terperengah tak percaya.

Alam mengangguk. "Tebakan gue begitu. Pertama, kemungkinan wahana bermain itu gak beroperasi lagi jadinya gak ada orang di foto padahal siang hari. Kedua, kenapa rumah hantu? Ana disembunyikan di tempat dimana jiwa-jiwa palsu tersesat, gak ada yang bisa membedakan yang mana yang benar-benar sedang tersesat sepertinya, begitu clue-nya. Jiwa-jiwa tersesat menurut gue bukan manusia, melainkan roh-roh tersesat yang urusannya belum selesai. Lalu, jiwa palsu? Boleh gak kalau gue tebak jiwa palsu yang tersesat adalah boneka-boneka hantu di rumah hantu? Kalau mayat Ana-" Alam menghentikan kalimatnya, Cana bisa melihat sorot mata terluka di mata biru itu, entah kenapa mata Alam terlihat sedih ketika menyebut mayat Ana. "Kalau mayat Ana diletakkan di antara boneka-boneka hantu itu, gak akan ada yang bisa membedakannya dengan boneka hantu. Itulah sebabnya ada kalimat 'tidak ada yang bisa membedakan yang mana yang benar-benar sedang tersesat sepertinya.' Toh, seandainya memang wahana itu gak dioperasikan lagi, artinya akan menjadi tempat sempurna menyembunyikan mayat seseorang."

"Lo ini psikopat ya? Sampe sana anjir mikirnya. Gue jadi curiga sama lo, Lam." Sam memandang Alam penuh kecurigaan.

Alam langsung melempar bantal sofa, "Sialan ya masa cowok ramah, sopan, baik hati, dan rajin menabung kayak gue sempet-sempetnya nyakitin cewek? Dipeluk Cana aja gemeter gimana disuruh bunuh cewek? Udah kejang epilepsi duluan kali gue. Mana bisa."

Sam tertawa terbahak-bahak. "Ramah? Sopan? Baik hati? Rajin nabung? Ndasmu!"

"Kita harus ke sana. Gue harus cek Ana. Harus." Wajah Cana mengeras. Gurat serius di wajahnya dan kilat kemarahan pada sorot matanya terpancar jelas. Gadis itu menggenggam kuat bantal sofa, menahan kemarahan. Sam sempat terkejut karena Cana sendiri yang tak begitu memedulikan gurauan yang dilemparkan Alam.

"Sekarang?" Sam syok. "Gila aja jam 12 malem ke sana. Dipikir adu nyali apa? Sekalian aja bawa lilin gausah pake senter." Sam berdecak.

"Cana sayangku tolong ya jangan bunuh abang perlahan." Alam menghela napas. "Bunuh langsung aja maksudnya, cus ke sana sekarang. Seru nih."

"Sakit jiwa lo pada! Kagak ikut gue anjir cari mati. Besok kan masih bisa abis ke tempat Bu Nita!" Sam menentang keras. Dibalik wajahnya yang biasanya tak acuh tersimpan ketakutan yang teramat bila harus dihadapkan dengan apapun yang berbau makhluk halus. "Mending gue ikut acara tipi uji nyali sekalian dapet duit. Ini mah beneran nyari mati kali tengah malam ke wahana permainan terbengkalai buat nyari mayat. OGAH!"

Alexandra's MemoriesWhere stories live. Discover now