#3 A Dangerous Man 🔞

1.2K 41 3
                                    

Los Angeles, Amerika Serikat.

Kehidupan malam sudah menjadi hal yang wajar di kota ini. Lalu lalang kendaraan serta lampu yang bisa dikatakan 24 jam terus aktif. Tidak sedikit orang yang menghabiskan malamnya dengan minum, berdansa bahkan bersenang-senang dengan para penghibur. Di salah satu club di pinggiran kota, namun ternyata merupakan club yang cukup terkenal dan exclusif di kalangan para anak konglomerat. Segala macam minuman tersedia disana lengkap dengan Dj, para penari latar, serta para wanita penghibur. Bisa dikatakan surga dunia di gelap malam.

Terlihat dua orang pria duduk di meja ujung, dimana letak meja tersebut bisa menjangkau seluruh ruangan club.

"Tolong bawakan minuman yang terbaik malam ini.", ucap salah satu dari pria tersebut.

"Baik tuan, harap tunggu sebentar."

"Tunggu..."

"Ya tuan, ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Apa kau baru disini? Sampai aku harus mengatakan secara gamblang?"

"oh...mianhae tuan, segera saya bawakan 'menu' nya"

"Begitu lebih baik, cepatlah aku sudah tidak tahan."

"Ne, tuan"

Pelayan itu segera pergi untuk menyiapkan minuman dan membawakan 'menu' yang dimaksud oleh pria tersebut. Semakin malam semakin banyak orang yang datang ke tempat tersebut, memang bukan hal yang baru. Namun malam itu ada DJ baru yang baru datang pula dari London. Wanita blasteran London dan Korea, DJ Adrea, biasa dipanggil Rea.

Dua pria di meja ujung tadi merupakan pelanggan tetap dan cukup disegani. Bahkan mereka memiliki kamar VIP untuk beristirahat setelah mabuk, bukan hanya mabuk, mereka juga hobby bersenang-senang dengan 'menu' mereka. Jeon Arley Corbyn dan Park Ji Yoon Olivio, keduanya mempunyai paras tampan dan memesona sehingga siapapun wanita yang mereka inginkan tidak mungkin menolak mereka.

"Hey, Arley, kenapa kau hari ini banyak diam. Apa kau kurang vitamin C?"

"Eh.. Tidak, aku hanya sedang berpikir. Vitamin C ku sudah banyak, bukankah setiap pagi aku meminumnya."

"Memikirkan apa? Memikirkan sudah berapa jam kau tidak membuat wanita mendesah dibawahmu?", ucap Ji Yoon santai.

"Otakmu hanya memikirkan itu saja kah?"

"Bercanda bro, serius sekali kau ini. Ayolah kita kemari untuk bersenang-senang kan?"

"Aku sedang tidak dalam mood yang bagus untuk melahap 'menu' ku."

"Jangan begitu, apa kau memikirkan kepulangan kita ke Seoul? Sehingga kita tidak akan sebebas disini?"

"Ya, aku sedang memikirkan itu, aku sangat malas kembali ke rumah dan harus bersikap manis pada ayahku."

"Bukankah kau tidak ada masalah?"

"Ya mungkin beliau sudah minta maaf atas kesalahannya yang lalu, tapi tetap saja aku malas."

"Sudahlah tidak usah terlalu dipikirkan, lihatlah itu.", menunjuk meja pertunjukkan Rea.

"Ada apa memangnya?"

"Ahh kau ini bagaimana, kau itu cerdas tapi urusan seperti ini kau Pabo!"

"Apa sih?" Celingukan untuk mencari apa yang ditunjukkan sahabatnya itu.

'Shit sexy sekali wanita itu'

"Kau bisa berkedip ley, hahahha, apa kookie mu sudah bangun hanya dengan melihatnya dari jauh?" ejek Ji Yoon.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now