#34 Sweet and dangerous 🔞

377 18 5
                                    

Hallo guys 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys 😊

Mianhae 🥺
kalian pasti nungguin ya chap. selanjutnya?

Sebelumnya mau minta maaf dulu, aku kemarin sedang sibuk-sibuknya ditambah inspirasinya kurang. 🥺

Tolong dimaafkan ya, Gomawo.

Happy reading! 💜
.

Ji Yoon menghentikan mobilnya, Heejin melihat sekeliling, hendak bertanya namun masih takut.

"By, kajja, turun.", ucap Ji Yoon.

Heejin tidak mengucapkan apa-apa, ia hanya membuka sabuk pengamannya kemudian keluar dari mobil. Angin malam langsung menyapa epidermisnya. Ji Yoon menghampiri Heejin lalu mengulurkan tangan, namun tidak disambut oleh Heejin. Ji Yoon menghela nafas, berusaha menahan diri. Heejin berjalan sambil melihat sekeliling. Heejin duduk di sebuah bangku yang menghadap ke Sungai Han.

"Coba by, aku ingin mendengar penjelasanmu.", ucap Ji Yoon sembari duduk di sebelah Heejin.

"Apa."

"Aku punya salah?", ucap Ji Yoon sembari memandang Heejin yang masih memandang lurus ke depan.

"Tolong jangan diam saja, kau membuatku gila.", Ji Yoon mencoba menggenggam tangan Heejin. Kali ini Heejin membiarkannya. Ji Yoon kemudian menarik lembut dagu Heejin supaya menatapnya.

"Bisa kau jelaskan?", Ji Yoon menatap Heejin. Heejin berani bersumpah, wajah Ji Yoon benar-benar tampan disinari dengan lampu malam. Heejin segera menarik kembali wajahnya, memandang ke sembarang arah, ia lemah bila harus terus menatap manik Ji Yoon.

"Sampai kapan mau diam begini?"

"Aku tidak memintamu menungguku bicara."

"Akhirnya kau bicara juga, aku sangat rindu dengan suaramu by.", ucap Ji Yoon kegirangan, senyumnya segera melebar dan maniknya menjadi hilang tersembunyi.

'Ihhhh, kenapa sih, selalu saja tidak bisa kalau melihat Ji Yoon begini. Ingin mencubit pipinya.', batin Heejin.

"Hmm.."

"Sudah marahnya, waktu sendirinya juga sudah dong, aku rindu, mau sayang-sayang.", ucap Ji Yoon tiba-tiba mengecup pipi Heejin. Heejin kemudian mengernyitkan kening sambil melirik Ji Yoon.

"Siapa yang menyuruh untuk menciumku begitu?"

"Oh.. Mianhae." , ucap Ji Yoon dengan senyum yang mulai menghilang.

"Aku bingung, seingatku aku tidak melakukan kesalahan."

"Siapa juga yang mengatakan kalau kau salah?"

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now