#20 A Shadow of The Past

216 12 6
                                    

Hallo guys 💜

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Hallo guys 💜

Sudah siap dengan kecemburuan Arley belum nih? Atau mau baper sama Gene?

Yukk jangan lupa tinggalkan komentar ya!

Happy reading! 😊

.

'Aku lelah Appa.... Aku bukan dia. Mianhae appa, lihat appa lihat aku.... Appa mianhae, mianhae...'

Youra perlahan mendekat ke arah sofa dekat jendela kamarnya, tempat dimana Arley kini tengah memejamkan maniknya. Youra kembali mendengar rancauan dari bibir Arley, ia hanya berpikir apa setiap tidur Arley selalu mengalami mimpi yang sama? Youra kemudian memberanikan diri lebih mendekat pada Arley.

'Appa lihat aku... Appa...ap...'

Arley terisak dalam tidurnya, air bening mengalir dengan manik yang masih terpejam. Youra segera membelai surai Arley mencoba menenangkannya. Kini Youra duduk disamping Arley, masih terus membelai surainya. Youra menatap  dalam laki-laki yang kini berhadapan dengannya, karena posisi tidur dari sang laki-laki yang memiringkan badannya. Youra mengusap air bening yang mengalir perlahan membasahi pipi Arley. Ketika itu juga manik Arley terbuka perlahan, keduanya bertemu pandang. Beberapa detik manik mereka bertemu, lalu Youra segera bangkit hendak melangkah membelakangi Arley, namun pergelangan tangannya berhasil Arley tahan. Arley menarik Youra hingga sekarang Youra terduduk dengan kedua tangan Arley yang melingkar di pinggang dan perutnya. Arley menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Youra, sukses membuat Youra terdiam.

"Jangan pergi, tetaplah disini sebentar.", ucap Arley lembut.

Kini Youra bisa merasakan hembusan nafas Arley menyentuh epidermisnya. Youra tidak bergerak dan tidak berkata apapun. Jujur saja, ia merasa nyaman dengan pelukan Arley. Arley mengeratkan pelukannya dan semakin dalam menenggelamkan wajahnya, candu, itu yang ia rasa ketika ia menghirup aroma wanita yang kini berada di pelukannya. Youra mulai memejamkan maniknya karena matahari pagi belum menyapa di balik tirai.

Sementara itu Heejin dan Ji Yoon yang juga bermalam di apartement Youra mulai kembali dari alam bawah sadar mereka. Heejin terduduk, melihat ke arah jam dinding yang terpasang manis di dinding, 05.55. Heejin meliuk-liukkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, kemudian ia berjalan menuju kamar Youra, hendak melihat keadaan Youra. Kini ia terpaku didepan pintu, melihat pemandangan yang sama kemarin namun dalam situasi dan posisi berbeda.

'Jinjja! Youra....?'

Heejin hendak melangkah menghampiri keduanya. Namun ia dibekap oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Ji Yoon. Ji Yoon menariknya keluar kamar dengan tetap membekap mulut Heejin sampai ke dapur.

You Deserved Me, Baby!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt