#13 The Current Me 🔞

550 19 2
                                    

'Sejak beberapa tahun lalu aku hanya melihat bahwa ikatan adalah cara terbaik untuk saling menyakiti, dan aku tidak menginginkannya.'

"Bagaimana hyeong? Ada tidak?"

"Aku sedang menghubunginya, coba kau melihat sekeliling biasanya kan kau bisa langsung 'bungkus' dengan satu dua kalimat manismu itu."

"Sepertinya kemampuanmu merayu wanita sudah semakin berkurang hyeong.", ucap Arley dibarengi dengan senyum tipis dan lirikan mata ke arah Ji Yoon.

"Kau meremehkanku rupanya. Kau lihat itu ya.", Ji Yoon menenggak minumannya, dan menunjuk salah satu wanita yang berada di sebrang meja mereka.

"Buktikan."

"Baiklah, kau lihat!", Ji Yoon merasa tertantang.

Ji Yoon berjalan menuju meja yang ia tunjuk tadi. Matanya sesekali melihat ke arah Arley, memastikan Arley melihat padanya. Ji Yoon tampak mengobrol dengan asyik entah apa yang dibicarakan mereka. Arley mengamati sembari minum dan makan cemilan yang ada di depannya.

Ji Yoon sepertinya berhasil membuktikan bahwa kemampuannya untuk merayu wanita belum berkurang, karena wanita yang ia tunjuk tadi kini sudah menempel di pelukannya. Ji Yoon kembali melihat ke arah Arley yang masih sibuk dengan minumannya.

"Hey, apa kau datang bersamanya?", tanya salah satu wanita yang ada di meja Ji Yoon.

"Siapa?", tanya Ji Yoon.

"Itu (menunjuk Arley), apa dia sendiri?"

"Oh, iya dia temanku."

"Biar aku yang menemaninya.", wanita itu langsung berjalan menghampiri Arley.

'Sial kau Ar, benar kan ucapanku, tanpa usahapun pasti para wanita dengan senang hati menawarkan diri padamu.' batin Ji Yoon sambil menunjukkan smirknya. 😏

"Hay, sendiri?"

"Ya.."

"Boleh ku temani?"

"Silakan.", Arley menjawab si wanita tanpa melihat wajahnya. Ia fokus pada Ji Yoon, sampai ketika Ji Yoon melihat ke arahnya, ia mengangkat bahunya dan melentangkan kedua tangannya ke sandaran tempat duduknya.

'Dasar anak songong.' smirk yang ia tunjukkan pada Arley.

"Pria tampan sepertimu kenapa sendiri?"

"Aku tidak sendiri, aku bersama temanku itu yang sedang berada di mejamu."

"Maksudku teman wanita."

"Disini banyak wanita, jadi kenapa aku harus bersama wanita?"

"You're so cool."

"Thank you."

"Kau tidak keberatan kan aku disini, temanku sepertinya akan bersenang-senang dengan temanmu."

Arley mendekatkan diri pada si wanita, tangannya meraba paha putih si wanita, dan berbisik di telinganya.

"Apa kau mau bersenang - senang juga?", suara lirih nan menggoda disertai kecupan kecil di telinga si wanita.

Si wanita terfokus pada tangan Arley yang meraba dan sesekali meremas pahanya. Bulu kuduknya merinding, karena jemari Arley dari tangan satunya mulai menyusuri wajah telinga serta leher, dan menggelitik di belakang telinga si wanita.

"Siapa yang bisa menolakmu?", ucap wanita itu lirih.

"Apa kau menginginkanku?", jemari Arley menyusuri lengan si wanita yang tidak tertutup oleh kain.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now