#36 His obsession

166 18 8
                                    

Hallo guys!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys!

Udah sabtu lagi nih, hehe. Selamat bermalam minggu, selamat bertemu lagi dengan para tokoh YDMB!

Coba kalian paling kangen dengan pasangan yang mana nih? 🤭

Welcome untuk siapa yaa...

Gomawo sudah selalu sabar menunggu!
Happy reading! 💜

.

Youra terperanjak, ia membuka maniknya ketika beberapa kali terdengar bunyi bel apartement-nya. Youra meraih ponsel yang berada di atas meja kecil disamping tempat tidur. Youra mengaktifkan ponsel, lalu meninggalkannya disana. Youra berjalan menuju pintu, membukanya sedikit tanpa melepaskan kuncian rantai yang mengait pintu dengan tembok. Maniknya membulat ketika ia melihat sosok laki-laki dengan topi hitam berdiri di depan pintu, Gene. Youra berusaha menutup pintu ketika Gene mencoba untuk meraih tangannya.

"Ra, aku mohon buka pintunya, aku mohon."

"Shiro! Pergi, pergi! Mau apa kau?", ucap Youra berusaha keras menutup pintu yang ditahan oleh Gene.

"Aku hanya ingin bicara padamu."

"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan!"

"Wae? Apa kau tidak ingat bagaimana kita dulu?"

"Lupakan! Bukankah kau yang memintaku untuk melupakan semua, bahkan kau memintaku untuk bersikap seperti dulu kita tidak saling kenal. Jadi sekarang mau apa lagi?"

"Aku rindu padamu, buka pintunya Ra."

"Shiro!! Ku mohon pergi, pergi dari sini! Jangan ganggu aku!"

"Aku rindu padamu, mari kita bicara sebentar Ra."

"Shiro!", teriak Youra sekuat tenaga sembari menutup pintu dengan segala tenaga dan upayanya.

Brak! (Pintu berhasil ditutup oleh Youra)

Youra berlari ke kamar, meraih ponsel lalu kembali ke balik pintu dengan tubuh yang gemetaran, ia takut kalau Gene merusak pintu dan memaksa masuk. Youra segera mencari nomor seseorang untuk membantunya. Panggilan teratas yang ia temui, ia tidak bisa berpikir jernih.

⬅️⬅️⬅️📞

"To..to..tolong.. Tolongg..."

"Ra! Ada apa? kau dimana?"

"To..tolong...", ucap Youra sambil menahan badannya di balik pintu, air matanya mulai mengalir, ia ketakutan.

Sementara itu Gene masih berada di depan pintu, masih menekan bel dan mengetuk pintu. Sesekali ia mencoba membuka ganggang pintu, itu sukses membuat Youra bertambah panik. Air mata dan keringatnya sudah tidak terbendung lagi.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now