#54 Honesty

150 10 3
                                    

Hallo guys!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys!

Udah ready malmingan bersama Arley dan yang lainnya? 🤭

Yuk, langsung aja. Semoga kalian nggak bosen menunggu dan membaca ceritaku. Gomawo 💜🤭

Happy reading! 💜

.

"Kenapa diam?", ucap Sun Jee.

"Berhentilah bicara hal yang tidak penting, apa kau seputus asa itu sampai terus membahasnya?"

Sun Jee tersenyum tipis, "putus asa?", jemari Sun Jee meraba bibir Gene, "kau tidak lihat betapa menyedihkannya dirimu? Seharusnya kau tidak mengusiknya, bukankah kau yang membuangnya? Aku benar-benar heran kenapa semua laki-laki tidak bisa membiarkannya begitu saja, banyak juga yang ia puaskan, termasuk kau yang semakin hilang akal karenanya."

"Sudah ku katakan, kau tidak berhak berkomentar apapun tentangnya. Sebaiknya kau pergi atau...."

"Atau apa? Hah?", tantang Sun Jee, "atau aku akan bilang pada wanita itu, kalau selama kalian berhubungan jarak jauh, kau tidak benar-benar fokus padanya?"

"Bicara apa kau!"

"Kalau ia tidur dengan seniornya, lalu kau? Ahhh.. Kau memang tidak tidur denganku, kau bahkan benar-benar menjaga jarak. Tapi bagaimana dengan para pemandu karaoke yang berganti-ganti menemanimu?"

"Berhenti bicara!"

"Bukankah itu lebih menjijikkan? Ah tidak, wanita itu berhubungan badan dengan seniornya, sedangkan kau hanya berciuman dan saling raba begitu kan?"

"Diam!", seru Gene.

Won masuk ke dalam ruangan Gene, ia sengaja tidak mengetuk pintu karena mendengar ada keributan.

"Ada apa ini?", tanya Won, "ada angin apa sampai membawamu datang kesini?", tanya Won pada Sun Jee.

"Aniyo, aku hanya merasa bosan dan ingin bersenang-senang."

"Ini kantor, bukan tempat bersenang-senang.", ucap Won.

"Ehm... Tentu saja. Baiklah, kita bertemu nanti ya sayang.", ucap Sun Jee lalu ia melumat lembut bibir Gene dan melangkah pergi meninggalkan Gene dan Won.

"Kau lihat kelakuannya itu hyeong? Kau masih mau memintaku untuk menerima perjodohanku?", ucap Gene sembari duduk di sofa.

"Aku kira kau sudah menerimanya, bukankah kau juga sering bertemu dengannya?"

"Aniyo."

Won menjelaskan pada Gene bahwa ayah Gene baru saja menghubunginya. Tuan Oswald berencana untuk bekerja sama lagi dengan Tuan Corbyn. Semua itu dapat diperhitungkan mengingat keuntungan yang didapat dari projec sebelumnya. Won meminta Gene untuk benar-benar memosisikan diri sebagai CEO. Gene tidak banyak menanggapi, ia hanya mendengarkan ucapan Won.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now