#12 Don't lose yourself

269 18 0
                                    

Tin...tin..tin....

Arley masih tenggelam dengan pikirannya. Ia masih terduduk di tempat yang sama. Orang-orang berkumpul di sekitarnya. Ketika suara lembut yang ia kenal mulai membawanya kembali dari pikirannya.

"Nak...nak... Putraku...putraku....."

Orang-orang yang berkumpul menawarkan bantuan. Ada yang mau memanggilkan ambulan, ada yang membawakan air untuk diminum, ada yang membantu menyadarkan Arley.

"Nak... Gwaenchana?", suara lembut itu mulai bergetar.

'Tang, tolong kau jemput kami di Jalan Fuji. Tolong segera.'

'Baik nyonya, saya segera kesana.'

"Bagaimana bibi, sebaiknya putra bibi diangkat ke dalam saja bi, kasihan."

"Iya sebentar, biar saya tenangkan dulu."

"Ne, silakan bi."

"Nak, ini eomma. Gwaenchana nak..."

Suara ibu Arley membawanya kembali dari pikirannya.

"Eomma...", ucap Arley lirih.

"Ne..., putraku."

"Eomma....eomma....", Arley mengangkat wajahnya perlahan, mencari sumber suara ibunya.

"Eomma disini sayang."

"Eomma...eomma, gwaenchana? Tadi disana....", ucap Arley gelagapan.

"Tenang, tenang, eomma tidak apa-apa."

"Nyonya....", paman Tang datang.

"Tang, tolong bantu Arley ke mobil ya."

"Baiklah nyonya, mari."

"Kamsahamnida semuanya.", Ny. Corbyn berterimakasih pada orang-orang yang menolong mereka.

Arley dibantu paman Tang ke tempat parkir mobil disusul Ny. Corbyn.

"Tang, kau tahu apartement Arley. Kita kesana saja, sepertinya lebih dekat."

"Iya nyonya, tuan pernah memberitahu saya lokasinya."

"Eomma, tadi Ar lihat ada mobil yang..."

"Iya nak, tadi eomma hampir saja tertabrak mobil."

"Mianhae eomma, Ar tadi tiba-tiba lemas. Seharusnya Ar tadi langsung berlari menolong eomma.", Arley tertunduk.

"Eomma tahu nak.", Ny. Corbyn membelai lembut kepala putranya.

"Mianhae eomma.", suara Arley lirih.

"Tadi eomma di tarik orang nak. Karena itu eomma dan kucing ini selamat."

"Jinjja??", Arley segera memalingkan wajah menatap ibunya.

"Ne, untung saja tepat waktu walaupun siku eomma, terluka sedikit."

"Dimana, mana yang sakit eomma??", mengecek lengan ibunya.

"Gwaenchana. Ini sudah eomma kompres. Tadi orang yang menolong eomma membantu membersihkan luka eomma juga. Bahkan ia meminjamkan sapu tangannya untuk menutup luka eomma sementara."

"Orang itu kemana?", tanya Arley sembari melihat sapu tangan yang digenggam ibunya.

"Tadi ia buru-buru nak, ia harus kembali bekerja."

"Ar belum berterimakasih."

"Eomma justru mengkhawatirkanmu. Maafkan eomma sudah merepotkanmu."

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now