#64 A cold war

120 11 4
                                    

Hallo guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo guys!

Ini udah telat bgt ya? Mohon dimaafkan ya, karena satu dan hal lain huhu 🥲

Yuk mari kita lanjut tenggelam dalam kisah mereka.

Happy reading! 💜

.

Arley sudah berada di kantor, ia langsung menuju ke ruangan Caleb karena sedari tadi Caleb terus menghubungi serta mengirimnya pesan.

"Ada apa hyeong, masih pagi kau sudah seperti ini?"

"Jangan bersantai bung, ini appa-mu ada jadwal bertemu dengan Tuan Oswald, tadi Won menghubungiku juga."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Entahlah, aku sudah minta Deiji menyiapkan berkas untuk projec kita. Bagaimana denganmu?"

"Bagaimana apanya?"

"Anak-anak yang menjadi model?"

Arley tidak menjawab pertanyaan Caleb, jujur saja ia belum menindaklanjuti lagi projec yang seharusnya sudah mulai dikerjakan.

"Jangan bilang belum ada pergerakan Ar?"

Caleb memandang Arley kemudian menepuk dahinya sendiri. Tidak lama kemudian Deiji masuk ke dalam ruangan. Deiji menyampaikan bahwa Tuan Corbyn sudah menunggu Caleb dan Arley bersama tamunya di ruangan beliau.

Arley dan Caleb berjalan berdampingan menuju ke ruangan Tuan Corbyn. Caleb sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi disana karena Tuan Corbyn tiba-tiba mengadakan pertemuan dengan Tuan Oswald.

Netra Arley tertuju pada sosok yang cukup lama tidak ia lihat, rahang Arley terlihat mengeras. Caleb yang menyadari hal itu lalu menyenggol sedikit lengan Arley. Arley menyapa Tuan Oswald, lalu segera duduk.

"Kau semakin tampan saja nak.", ucap Tuan Oswald kepada Arley.

"Kamsahamnida.", ucap Arley singkat.

Arley melirik ke arah sosok yang kini menunjukkan smirk, lagi-lagi Caleb mencoba menenangkan Arley yang sudah memandang dengan tatapan tajam.

"Putramu juga tambah memesona.", ucap Tuan Corbyn.

Benar- sosok yang membuat darah Arley terasa mendidih adalah Gene. Gene bersama dengan Tuan Oswal dan Won telah duduk disana sebagai tamu yang diundang secara khusus oleh Tuan Corbyn.

Tuan Corbyn mulai membahas mengenai projec terbaru perusahaan mereka. Sudah beberapa saat berlalu, hanya pembahasan umum serta obrolan-obrolan ringan. Nampaknya Tuan Corbyn sengaja melakukan pertemuan juga karena sudah lama tidak duduk bersama dengan Tuan Oswald.

"Appa dengar, yang akan menjadi model nanti anak-anak dari panti asuhan kan Ar?", ucap Tuan Corbyn.

"Ah benarkah? Wah Ar, pemikiran yang bagus, selain meningkatkan penjualan nantinya, kita juga bisa membuat masyarakat melihat bahwa kita bukan hanya mencari keuntungan. Begitu bukan?", ucap Tuan Oswald.

You Deserved Me, Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang