#28 Our smiles

187 15 8
                                    

Hay reader! 😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hay reader! 😁

Hari apa ini? Yap, Tuesday!
Mianhae ya sering molor up 😂🙏
Sebagai permintaan maaf, aku sengaja up hari ini spesial untuk kalian yang udah setia menunggu ceritaku.

Mau kasih yang uwu-uwu biar nggak cemberut karena aku sering molor 😂

Happy reading! 💜
.

'Kenapa aku jadi membeli bunga begini ya? Youra kan hanya mengajakku pergi. Pasti ia kegeeran nanti kalau aku memberikan bunga ini padanya. Apa sebaiknya aku buang saja ya.'

Arley melangkah ke ujung lorong unit apartement Youra, hendak membuang karangan bunga yang telah ia beli.

"Ar?"

Suara lembut menyapa rungu Arley yang berdiri di depan tong sampah, menimang-nimang karangan bunga yang masih dalam genggamnya. Arley menoleh mencari sumber suara, Youra. Youra berjalan mendekati Arley, menyunggingkan senyuman manis di wajahnya. Arley masih disana dengan netra yang tidak lepas dari sosok yang kini telah berdiri di depannya.

"Cantik sekali.", ucap Youra dengan wajah yang sumringah.

"Owh ini", jawab Arley sembari melihat karangan bunga di tangannya, "aku..."

"Untuk siapa?"

"Ehmm...bukan untuk siapa-siapa, aku...aku tidak sengaja membelinya."

"Untukku ya!", ucap Youra sembari mengambil karangan bunga dari tangan Arley.

"Kau suka?", tanya Arley yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Youra.

"Kalau begitu untukmu saja.", ucap Arley sambil menyerahkan karangan bunga.

"Kan memang untukku! Iya kan?? Hhehe...", ucap Youra sambil mengerjapkan kedua maniknya yang berbinar-binar.

Arley tidak menjawab, senyum mulai menghiasi wajahnya, ia menatap wanita yang kini sedang menghirup aroma dari karangan bunga yang hampir saja ia lempar ke tong sampah.

"Kajja, kita pergi sekarang.", ucap Youra sembari menarik tangan Arley, menautkan jemarinya dengan jemari Arley. Arley sedikit terkejut mengamati genggaman tangan Youra, ia lalu melangkah mengikuti Youra.

"Kita mau kemana?", tanya Arley sembari mengemudikan mobilnya.

"Ikuti aku saja kali ini, kemarin kan kau sudah mengajakku jalan-jalan, sekarang giliranku.", ucap Youra masih sibuk dengan rangkaian bunga yang kini ada di pangkuannya.

Arley mengalihkan pandangannya dari jalan dan melihat ke arah Youra ketika lampu merah membuatnya berhenti sejenak, senyumnya kembali merekah.

"Kau suka?"

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now