#29 Love is complicated

185 14 4
                                    

Hallo reader! 😁Siap untuk kelanjutan ceritanya?Udah mutusin belum nih mau naik kapal siapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo reader! 😁
Siap untuk kelanjutan ceritanya?
Udah mutusin belum nih mau naik kapal siapa?

Apakah para pemain ini akan terus bermain atau akan berhenti bermain? 😁
Pesen dulu buat hati mungilnya, please jangan ikut galau ya! Gomawo...

Happy reading! 💜
.

'Youra sedang apa ya, apa aku coba telephone saja? Atau aku langsung ke unitnya? Ah tapi nanti pasti ia terkejut melihatku. Gene...apa yang kau lakukan. Kenapa aku jadi semakin kacau begini. Aku yang memintanya untuk melupakanku, aku yang meninggalkannya, tapi....ini semua karena nya, ia yang memilih, ia yang bersalah bukan? Kenapa semesta seperti mempermainkanku?', batin Gene yang sedang berdiri di tengah hembusan angin malam dan mengamati gedung apartement Youra.

"Tuan Oswald?"

Gene memutar tubuhnya ketika mendengar seseorang telah menyebutkan namanya.

"Owh, hay Ar, kau disini?"

"Apa yang anda lakukan disini dan di jam selarut ini?"

"Ehmm...aku hanya sedang melihat-lihat Ar, sedang mencari apartement."

'Dasar brengsek kenapa ia ada disini? Atau ia mau bertemu Youra? Atau sudah bertemu Youra.', batin Gene.

"Di jam selarut ini?", Ar melihat jam tangannya untuk menegaskan bahwa ini sudah terlalu larut untuk orang dengan alasan 'mencari apartement'.

"Baru melihat-lihat, lebih enak malam begini Ar supaya tidak macet dan lebih tenang.", jawab Gene sembari memaksakan senyum di wajahnya.

'Pabo...alasanmu tidak masuk akal Gene. Kau ini lama-lama berbahaya juga ya, aku bukan hanya sekali melihatmu kesini. Apa yang kau rencanakan pada Youra.', batin Arley.

"Aku sarankan sebaiknya kau mencari apartement di siang hari Gene, kalau jam segini kantor pemasaran sudah tutup dan penjaganya pasti sudah istirahat. Tapi bukankah jika dari sini lumayan jauh ya untuk sampai ke kantormu?"

"Ehm...itu, aku...", Gene merasa gugup dengan pertanyaan Arley.

"Jauh kan Gene?", ucap Arley menyelidik.

"Bukan untukku kok Ar."

"Owh, aku kira untukmu."

"Ar, aku duluan ya, sudah malam juga ini."

"Perasaan memang dari tadi sudah malam Gene.", ucap Arley sembari menaikkan satu alisnya dan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana, "yasudah kalau begitu hati-hati."

"Ne, kau juga.", ucap Gene sembari masuk ke dalam mobil.

Arley masih berdiri di tempat sampai mobil Gene benar-benar menghilang dari pandangannya.

You Deserved Me, Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang