#11 A hidden wound

335 18 0
                                    

Apartement Youra

Ding dong... Ding dong...

Youra membuka pintu.

"Ada apa ra? Tidak biasanya kau menghubungi dan menyuruhku menginap di hari-hari ini?", tanya Deiji.

"Aku dan Heejin semalam mengalami hal buruk."

"Wae? Kalian bertemu?"

"Ne, Heejin memintaku menemaninya menemui seorang teman."

"Teman?", Deiji memiringkan kepalanya.

"Aplikasi jodoh."

"Aigo, masih saja dia bermain kencan buta. Lalu apa yang terjadi?"

"Kami mabuk, teman Heejin tidak sendiri."

"Mwo???? Kalian mabuk? Lalu dimana Heejin?"

"Tadi Heejin kesini, karena mood-ku masih kacau jadi aku minta dia pulang. Namun aku sudah menghubunginya supaya ia kemari."

"Begitu, lalu setelah kalian mabuk?"

"Itu, aku...."

Ding dong... Ding dong...

"Sebentar, aku rasa itu Heejin."

"Ra....", Heejin memanggil Youra dengan penuh rasa bersalah, ia menangis dan memeluk Youra.

"Hey, wae wae, kenapa menangis Hee?"

"Mianhae...mianhae..."

"Sudah jangan menangis ya, aku tidak apa-apa."

"Tapi tadi malam aku meninggalkanmu, kepalaku pusing dan setelah itu aku tidak ingat apapun.", jelas Heejin.

"Ne, aku tau kau tidak mungkin sengaja."

"Kemarilah kalian, jangan hanya menangis bersama disana.", ucap Deiji memecah suasana.

"Ehh..kau sudah disini rupanya.", ucap Heejin.

"Tentu saja."

"Bagaimana pekerjaanmu Dae?", tanya Heejin.

"Itu nanti saja aku ceritakan. Jadi mau dilanjutkan tidak cerita kalian?"

"Ra..? Kau sudah memulainya?"

"Menunggumu terlalu lama.", sahut Youra.

"Haishh... Benar-benar kau ini."

"Kajja, lanjutkan ra dari sudut pandangmu."

"Ini yang ingin aku tanyakan juga pada Heejin, karena dia tidak bersamaku saat aku bangun tadi dan ia malah datang bersama orang asing."

"Kau datang bersama siapa Hee?", tanya Daeji.

"Aku juga bingung saat bangun tadi pagi, aku harus mulai darimana, intinya pria itu menolongku. Aishh... Entah menolong atau apa namanya sekarang ini."

"Jadi kalian bangun bukan di tempat yang sama, berpisah?", tanya Daeji.

"Bagaimana ya Dae, kami mabuk jadi tidak ingat apapun. Aku tadi pagi bangun tapi di salah satu kamar club itu. Dan pulang diantar oleh seseorang yang.....", ucap Youra melanjutkan ceritanya.

"Seseorang yang apa ra???", potong Heejin.

"Yang apa???", Daeji ikut bersuara.

"Pria..."

Daeji dan Heejin saling berpandangan.

"Gwaenchana?", tanya Daeji khawatir.

"Aku pernah bertemu dengannya sebelumnya, itu pun tidak sengaja"

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now