#32 My brother

193 17 11
                                    

Hello guys! 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hello guys! 😊

Ada yang kangen Arley dan Youra?
Gimana bisa mereka sedekat sekarang? Semesta mengaturnya dengan apik bukan? Hehhe

Siapkan hati mungil kalian ya ☺

Happy reading! 💜

.

'Ap..apa.. Arley mengatakan apa? Kak Aaron meninggal karena Tuan Corbyn? Bagaimana mungkin?'

"Ar...", ucap Youra lirih, Arley tidak menjawab, ia hanya semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Youra. Youra membiarkan Arley dalam posisi seperti itu, Arley mempererat pelukannya. Youra kini merasakan hembusan nafas Arley di lehernya.

"Boleh tidak aku minta sesuatu padamu?", ucap Arley.

"Mwo?"

"Temani aku.", ucap Arley kemudian, Youra tidak menanggapi ucapan Arley.

"Temani aku, aku membutuhkanmu."

🎶🎧🔊 sound on:
Cover by Yuri feat. Fajar Adi - "Sang Dewi vers. Korea". (Original song by Titi DJ - "Sang Dewi")

Youra tertegun mendengar ucapan Arley, jauh ia berpikir, bagaimana bisa Arley mengatakan itu. Arley adalah laki-laki yang belum lama ia kenal, laki-laki yang jauh stratanya, laki-laki dengan segala kelebihan yang ia miliki, laki-laki dengan banyak misteri. Namun semua itu seperti menghilang dalam benak Youra, ia kini hanya melihat sosok laki-laki yang membuatnya nyaman, laki-laki yang membuat jantung dan darahnya tidak karuan.

"Ar, sebaiknya kita pulang ya, ini sudah larut, besok kita harus kembali bekerja.", ucap Youra perlahan, Arley justru mempererat pelukannya.

"Ra, please. I want you, i want to be with you, just stay with me this time."

"Beri aku alasan kenapa aku harus menemanimu kali ini?"

"I'll introduce you to Aaron."

Youra terdiam, banyak pertanyaan yang ada di benaknya. Semua itu sebenarnya mulai muncul saat Arley selalu tidur dengan mimpi buruk dan tidak pernah lepas dari gumammannya, lalu ia yang membawa ke makam kakaknya, dan sekarang tiba-tiba mengajaknya ke rumah. Youra tidak bisa memasukkannya dalam nalar.

"Kajja kita pulang, aku tidak ingin kau sakit.", ucap Youra sembari melepaskan diri dari pelukan Arley.

Arley menatap Youra, Youra tidak menolak permintaannya juga tidak meng-iyakan, itu membuatnya bingung. Arley masih diam di tempat, sedangkan Youra kini sudah berdiri dan melangkahkan kaki beberapa langkah meninggalkan Arley.

"Katanya mau ditemani? Kajja.", ucap Youra kembali, Arley mulai tersenyum mendengar ucapan Youra. Ia segera bangkit menyusul Youra.

Kini Arley dan Youra sudah berada di apartement Arley. Ini pertama kalinya Youra ke apartement Arley dengan kemauannya sendiri. Arley mempersilakan Youra untuk membersihkan diri terlebih dahulu, ia sengaja menyuruh Youra mandi di kamar mandi dalam kamarnya dengan alasan kamar mandi di ruang tamu dan kamar tamu belum dibersihkan. Padahal Arley tidak ingin berjauhan dengan Youra, entah kenapa ia merasa sedang membutuhkan sandaran. Arley menyiapkan kaos miliknya untuk digunakan Youra, tentu saja hanya ada bajunya disini jadi mau tidak mau Youra harus mengenakannya. Tiba giliran Arley untuk membersihkan diri, cukup lama seperti biasanya.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now