#65 My good girl 🔞

323 16 2
                                    

Hallo guys! 🤭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys! 🤭

Masih di weekend kan ini, heheh. Mumpung masih fresh jadi kita gas ngeng aja ya kisah mereka 🥰

Happy reading! 💜

.

Youra masih fokus pada layar ponselnya, sampai ia tidak menyadari bahwa Arley sudah berada di belakangnya. Arley penasaran dengan apa yang membuat Youra mengabaikan sekitarnya, maniknya terbelalak ketika beberapa pesan dapat terbaca olehnya. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal, rasanya ingin meledak. Pesan-pesan itu membuatnya mendidih namun ia menahannya ketika Youra tiba-tiba berbalik.

"Eh...kok sudah disini?", tanya Youra sembari memasukkan ponsel dalam saku blazernya.

"Kau mengabaikanku.", ucap Arley sembari mengerucutkan bibirnya.

"Bukan begitu...aku..."

Kalimat Youra terpotong karena tiba-tiba Arley mengecup bibirnya. Youra terdiam dan berusaha mengalihkan pandangannya, salah tingkah. Youra kembali berbalik dan berjalan agak cepat menuju unitnya, Arley gemas sendiri melihat kekasihnya yang salah tingkah, ia kemudian segera mengikutinya.

Youra dan Arley kini sudah berada dalam unit apartement Youra. Arley duduk di sofa, sedangkan Youra masih mondar mandir meletakkan barang-barang yang ia bawa, melapaskan blazer kemudian berjalan ke arah pantry.

"Kau mau minum apa? Biar aku buatkan?", ucap Youra agak berteriak dengan maksud agar Arley bisa mendengar suaranya.

Namun ia terkejut ketika tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya dan menariknya hingga kini tubuh Youra sudah berada dalam kukungan Arley. Kepala Arley pun sudah diletakkan di ceruk leher Youra, ia mengecup pundak dan leher beberapa kali.

"I want you. I don't need a drink.", ucap Arley dengan suara husky yang membuat bulu kuduk Youra merinding.

"Lepaskan aku, lihat aku sedang membuatkanmu chamomile."

"Aniyo, aku mau disini saja."

"Ar, aku susah bergerak kalau kau begini."

"Ar...Ar...terus...kapan memanggilku sayang?"

Wajah Youra benar-benar panas, ia malu sekali untuk melihat ke arah Arley. Arley dengan mode manja begini benar-benar membuatnya pusing.

"Lepaskan dulu, lagipula aku bau keringat, apa kau tidak risih?", ucap Youra mencari alasan untuk lepas dari kukungan Arley.

"Kalau begitu, ayo kita mandi.", ucap Arley kemudian langsung menggendong Youra ala bridal.

Youra kebingungan, ia yang mencari alasan untuk lepas malah kini terjebak. Youra berusaha melepaskan diri namun itu tidak berhasil. Arley mendudukkan Youra di dekat wastafel. Lalu Arley perlahan melepas satu per satu kancing kemejanya, shirtless. Youra berusaha membuang pandangan kemanapun supaya tidak bertemu pandang dengan Arley. Wajah Youra sudah seperti kepiting rebus, padahal ini bukan pertama kalinya ia melihat tubuh atletis milik Arley.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now