#45 Be caught red-handed

170 14 7
                                    

Hallo guys! 😁Gomawo yang sudah selalu setia menunggu ceritaku

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Hallo guys! 😁
Gomawo yang sudah selalu setia menunggu ceritaku. Mari kita berpetualang lagi, semoga kalian tidak bosan menunggu. 🤭

Yuk langsung, mau lihat apakah kalian akan berganti kapal atau tidak. Heheh

Happy reading! 💜
.

Arley kembali ke pavilliun tempat tinggalnya, benar saja, ia mendengar suara Heejin dan Ji Yoon yang saling bersahutan.

'Ji Yoon hyeong masih bermain rupanya. Ah berbahaya kalau aku disini, lebih baik aku ke kamar Caleb hyeong.'

Arley mengetuk pintu kamar Caleb. Belum ada jawaban dari dalam, Arley kemudian mengetuk kembali.

"Tunggu sebentar.", terdengar suara dari dalam, "aku baru selesai mandi, Dei.", ucap Caleb yang terkejut yang mengetuk pintu kamarnya bukanlah orang yang tadi ia sebut namanya.

"Dei? Deiji?", ucap Arley sambil menerobos masuk.

"Ahh kau rupanya."

"Wae? Menyesal yang datang aku? Sedang menunggu seseorang ya?"

"Aniyo. Ada apa kau kemari?"

"Memangnya tidak boleh hyeong?"

"Bukan begitu, hanya tidak biasa saja menghampiriku. Katakan ada apa?"

"Hyeong, kamar utama di dekat sini kan?"

"Ne, tadi kau kan melewatinya."

"Ehmm..."

"Ada apa?"

"Aniyo, ada apa sih? Memangnya hyeong sedang ada janji? Atau mau bersenang-senang seperti Ji Yoon hyeong?"

"Ehm..kau bicara apa. Memangnya aku mau bersenang-senang dengan siapa? Ada-ada saja. Nanti malam kita ada bakar-bakaran, jadi sebaiknya kau siap-siap."

"Masih malam kan? Nanti dulu."

Arley semakin menyandarkan tubuhnya di sofa, ia tidak banyak bicara, hanya memeriksa ponsel berkali-kali. Caleb tahu ada yang Arley sembunyikan, namun ia enggan memaksa Arley untuk bercerita. Caleb lebih memilih menunggu agar Arley menceritakannya sendiri. Arley melirik ke arah ponsel Caleb yang berbunyi dan menandakan bahwa Caleb mendapatkan pesan.

📲📲📲

[Tunggu sebentar ya bapak, nanti saya kesitu. Saya masih menemani Youra dulu, tadi ia datang ke kamar sambil menangis]

Caleb melihat ke arah Arley sembari meletakkan ponselnya. Caleb memang meminta Deiji untuk membantunya menyusun jadwal rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah perayaan ini. Caleb kemudian mengambil minuman kaleng dan meletakkannya di atas meja.

You Deserved Me, Baby!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin