#66 The other side of Youra 🔞

247 10 9
                                    

Hallo guys!Aku minta maaf ya karena baru bisa up 🥲 aku tahu ini terlalu lama, tapi aku harap kalian bisa memahaminya dan masih setia membaca ceritaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo guys!
Aku minta maaf ya karena baru bisa up 🥲 aku tahu ini terlalu lama, tapi aku harap kalian bisa memahaminya dan masih setia membaca ceritaku. Kamsahamnida! 🥰

Happy reading! 💜

.

"Hah? Bagaimana maksudmu," tanya Ji Yoon.

"Ada yang mengusikku."

Sementara Arley dan Ji Yoon berada di luar, Ny. Corbyn, Youra serta Heejin menghabiskan waktu dengan saling bertukar kabar sembari menunggu Tuan Corbyn membuka maniknya. Ny. Corbyn mulai bertanya pada Youra tentang keluarga serta pekerjaannya. Youra menjawab dengan hangat pertanyaan yang dilontarkan oleh Ny. Corbyn. Tidak ingin berlebihan, ia hanya menjawab yang ditanyakan saja, namun tentu saja disana ada Heejin yang paling senang berbicara apalagi membicarakan sahabatnya. Heejin sudah menambahkan banyak atas apa yang diutarakan oleh Youra.

Heejin mendapat telephone dari ibunya, ia kemudian berpamitan kepada Youra dan Ny. Corbyn untuk pergi mendahului. Heejin mencari keberadaan Ji Yoon yang ternyata sedang berbincang dengan Arley di ujung lorong dengan Arley yang membawa kopi di tangannya.

"Ada apa by?", tanya Ji Yoon yang menangkap sosok Heejin mendekati mereka.

"Eomma memintaku pulang, ada yang ingin dibicarakan."

"Ah, baiklah aku antar ya by, sekalian bertemu calon mertua. Hihi."

"Percaya diri sekali kau hyeong, memangnya tidak ingat kelakuanmu kemarin?", ucap Arley.

Ji Yoon memukul pundak Arley, Heejin hanya terkekeh melihat keduanya.

"Nanti kita bicarakan lagi.", ucap Ji Yoon sembari menggandeng tangan Heejin dan melangkah pergi meninggalkan Arley.

Arley terdiam beberapa saat, pikirannya sedang sibuk menyusun rencana. Kemudian ia menuju ke ruang rawat ayahnya, pintu ruang rawat yang tidak tertutup rapat membuatnya dapat mendengar pembicaraan dari dalam ruangan.

"Benar bukan, kau wanita yang sedang dekat dengan putraku? Kenapa kau hanya diam? Jawab pertanyaanku."

"Yeon Jin, kau baru saja siuman. Tolong jangan banyak bicara dulu.", ucap Ny. Corbyn.

"Jangan berpikir kau bisa mengambil kesempatan dengan memanfaatkan putraku untuk naik ke atas."

"Yeon Jin....hentikan itu, Youra bukan perempuan seperti itu. Dia telah menyelamatkanku dulu, aku sudah menceritakannya padamu bukan?"

"Ahh..apa ini juga siasatmu agar lebih mudah untuk mencoba masuk dalam keluargaku? Apa pekerjaan orang tuamu? Tinggal dimana kau dan orang tuamu? Kau harus sadar dan cobalah berkaca, apakah kau dan Ar berada di level yang sama?"

"Hentikan itu Jin....kau..."

Arley tidak mampu lagi menahan amarahnya, ia membuka pintu dengan rahang yang mengeras dan wajah merah, tatapannya begitu tajam menatap kepada ayahnya. Arley terus melangkah dan meletakkan beberapa gelas kopi yang ia bawa di atas meja. Arley tidak mengucapkan sepatah kata pun, walaupun hatinya ingin sekali menanyakan keadaan ayahnya sebelumnya, namun semua rasa penasarannya tertutup oleh amarahnya. Arley meraih pergelangan tangan Youra, hendak menariknya pergi dari sana. Yang terjadi kemudian di luar dugaan. Youra menahan tangan Arley. Arley mulai memandang Youra dan Youra hanya mengangguk serta memberikan senyum tipis di wajahnya.

You Deserved Me, Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang