#46 Expression of love 🔞

364 17 8
                                    

Hallo guys 🤭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys 🤭

Aku lagi seneng bgt karena kemarin sempet ada di nomor 1 untuk cerita "Jeonjungkook" jadi aku kasih bonus lebih cepet up 😁🤭💜

Yukk tinggalin vote dan komentar ya sebagai apresiasi atau penyemangat untuk lebih baik lagi.

Semoga kalian gag bosen ya dengan petualangan ini!

Happy reading! 💜

.

"Hah? Kau tidak sedang bercanda kan?"

"Untuk apa saya bercanda pak?", ucap Deiji.

"Kalau begitu apa kau memiliki kekasih?", ucap Caleb menatap lebih dalam wanita yang masih berada di depannya.

Deiji menghela nafas, "bagaimana saya bisa memikirkan itu? Sedangkan waktu saya tersita oleh bapak? Mengurus semua keperluan bapak.", ucap Deiji lalu melepaskan tangannya dari genggaman Caleb.

Deiji kembali membereskan meja, Caleb tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun. Caleb merasa ucapan Deiji sepenuhnya benar. Deiji mengurus semua jadwalnya di kantor, bahkan seringkali Caleb menyuruhnya lembur, padahal itu hanya karena Caleb yang memang senang menghabiskan waktu di kantor dan ia tidak senang sendirian. Bukan hanya itu, Deiji juga yang mengingatkannya dalam berbagai hal termasuk makan dan minum vitamin. Jika dipikir lebih jauh, Deiji ini lebih mengenal dirinya dari siapapun juga.

"Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?", ucap Deiji memecah lamunan Caleb.

Caleb tertunduk sejenak, ia teringat bagaimana rasa cemburunya pada Emitt yang ternyata adalah kakak dari Deiji. Campur aduk yang ia rasakan, rasa marah, rasa takut, rasa tidak suka, yang paling penting rasa takut kehilangan. Caleb tidak mau merasa sendirian, karena sedari kecil ia sudah kehilangan ibunya, dan ayahnya sibuk bekerja untuknya.

"Pak?"

Caleb tiba-tiba menarik tubuh Deiji, memeluknya erat. Deiji sangat terkejut, ia bingung harus berbuat apa.

"Jangan kemana-mana."

Deiji yang hendak melepaskan diri pun mengurungkan niatnya. Ia membiarkan Caleb menenggelamkan dirinya dalam pelukan. Deiji belum pernah melihat Caleb serapuh ini, ia tidak tega.

"Gwaenchana?", ucap Deiji perlahan setelah beberapa saat membiarkan Caleb memeluknya.

Deiji menarik dirinya perlahan, ia mendongak mengamati wajah Caleb yang sendu. Deiji hendak bicara namun terhenti ketika Caleb tiba-tiba menciumnya. Deiji terbelalak, ia benar-benar dibuat bingung.

"Kalau kau tidak memiliki kekasih maka izinkan aku yang menempati posisi itu.", ucap Caleb lalu kembali mencium Deiji.

'Aku rasa aku salah dengar, Caleb minta izin untuk menjadi kekasihku? Begitukah? Ini benar-benar gila, tapi aku tidak bisa menolak ciumannya. Aku tidak mengerti, mengurus semua keperluannya bisa membawa perasaanku menjadi lain.'

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now