#40 It's time for the proof

137 12 6
                                    

Hallo guys! 😁Sudah siap untuk melanjutkan terjun ke dalam cerita ini lagi?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys! 😁
Sudah siap untuk melanjutkan terjun ke dalam cerita ini lagi?

Semoga kalian terus setia menunggu chap. selanjutnya dan tidak bosan dengan konflik-konflik yang ada ya 🤭

Aku masih penasaran deh, kalian kapal manaaa? Hehehhe jawab ya di kolom komentar. 😁

Happy reading! 💜

.

Arley, Youra, Deiji serta Emitt sudah sampai ke lokasi fashion show. Emitt datang juga ke acara tersebut karena menggantikan kehadiran salah satu Dokter senior yang kebetulan hari itu sedang ada jadwal operasi pasien. Deiji mengantarkan Emitt menemui tamu undangan yang lain setelah itu ia segera mencari keberadaan Caleb.

Arley dan Youra pergi menemui bibi Nam yang diminta oleh Arley untuk menyiapkan hasil kerajianan tangannya sebagai souvenir di acara tersebut.

"Kamsahamnida bi, terimakasih sudah sangat membantu saya.", ucap Arley.

"Aku yang harusnya berterimakasih padamu."

"Semoga dengan ini hasil tangan bibi dan anak-anak akan lebih dikenal orang.", ucap Youra.

"Iya nak, ini karena nak Arley."

"Ah tidak bi."

Arley masih berbicara dengan bibi Nam sembari ia memeriksa hasil karya yang dijadikan sebagai souvenir dalam projec Corbyn Corporation. Youra melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Heejin, namun ia belum menemukannya, ia kemudian segera mengambil ponsel di sakunya.

⬅️⬅️⬅️📞

"Yeobsoyo, Hee, kau dimana?"

"Aku sedang memeriksa panggung, ini aku di belakang panggung. Kau sudah sampai?"

"Baiklah, aku segera menyusul. Aku sedang memeriksa tempat souvenir."

"Ohhh iya, aku terkejut tadi ada bibi nam disini. Kata beliau Arley yang memintanya kesini dan menjadikan hasil kerajiannya untuk souvenir."

"Iya, Ar yang minta. Ehm..maksudku pak Arley."

"Gwaenchana, kau bahkan bisa memanggilnya dengan sebutan lain, hehe."

"Jangan bercanda, aku mau memeriksa yang lainnya dulu."

"Siap bu boss."

Bibi Nam bersama dengan Nari dan beberapa anak sudah menata tempat souvenir dengan cantik. Arley dan Youra menerangkan tentang pemberian souvenir tersebut. Arley sangat gugup dengan semuanya, ia takut ada yang terlewat. Ini adalah langkah awal untuk membuat ayahnya terkesan dan pada akhirnya bisa melihatnya dengan nilai lebih.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now