#15 Perfect Family

274 17 1
                                    

Hallo guys, maaf sudah beberapa hari terlambat karena ada satu dua alasan yang sedikit menghambat untuk menulis, hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys, maaf sudah beberapa hari terlambat karena ada satu dua alasan yang sedikit menghambat untuk menulis, hehe.

Chapter ini akan muncul orang baru yang mungkin akan menimbulkan banyak pertanyaan.

Happy reading guys!

.

'Aku hanya harus berdiri disini sebagai putra kebanggaannya, atau sebagai alat untuk menarik perhatian rekan kerjanya? Seberapapun usahaku tidak akan cukup untuk membuatnya memilikiku.'

Suara tepuk tangan para tamu undangan masih bergemuruh setelah Presdir mengumumkan namanya. Seluruh pandangan kini tertuju padanya, senyum dan sedikit suara mendukung gemuruh ruangan tersebut. Pandangan Arley menyapu seluruh ruangan hingga ke salah satu meja dimana Youra duduk, wanita itu bertepuk tangan, pandangannya sesekali mencuri ke arah podium, tampak tidak nyaman.

Presdir dan Arley turun dari podium menuju ke meja yang disiapkan untuk mereka, satu baris di depan meja Youra di seberang terpisahkan hamparan karpet merah. Arley turun dari podium, menuju ke tempat ibunya duduk kemudian mengelus punggung ibunya baru menarik kursinya untuk duduk. Acara kembali dilanjutkan, penjelasan mengenai langkah ke depan untuk Corbyn Corporation serta mengenai kerjasama yang telah atau akan dilaksanakan lebih lanjut.

"Kau lihat itu, laki-laki yang kau bilang manja? Waow just waow.", Heejin berbisik kepada Youra sambil melirik ke meja tempat Arley duduk.

"Fokuslah pada acara.", jawab Youra tanpa menoleh sama sekali.

Acara telah usai, para tamu undangan mulai meninggalkan ruang serba guna. Daeji menghampiri kedua sahabatnya untuk mengantarkan mereka ke tempat parkir mobil. Namun sebelumnya, mereka mengobrol sebentar di meja penerima tamu yang terletak di depan pintu ruang serba guna.

"Dae, bisa tambah betah dong di kantor?", tanya Heejin memulai obrolan.

"Aku tahu maksudmu sepertinya hmm..", jawab Daeji sambil melirik ke arah sahabatnya itu.

"Tapi... Ra, sejak kapan kau membawa jas ini, ini seperti setelan jas laki-laki.", ucap Heejin sambil berputar mengelilingi Youra. Daeji yang awalnya tidak memperhatikan Youra pun turut menyusur pandang.

"Ah tidak, aku tadi membawanya ku simpan di mobil.", jawab Youra cepat, namun Heejin tidak berhenti sampai disitu. Heejin mendekatkan diri pada Youra, menghirup aroma dari jas yang ada pada Youra.

"Tidak, ini bukan aroma parfummu. Kau darimana, punya siapa ini?", tanya Heejin semakin penasaran. Daeji pun lagi-lagi mengikuti menghirup aroma jas.

"Apa kalian kurang kerjaan? Hee, ayo segera kembali ke kantor, bukankah masih ada satu proposal lagi yang harus kau siapkan? Kau juga Daeji, cepat selesaikan pekerjaanmu.", ucap Youra sambil berjalan keluar kantor.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now