#56 a heart's worth

139 11 6
                                    

Hallo guys! 😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo guys! 😁

Senang kembali menyapa setelah satu bulan berdiam.
Semoga kalian masih setia menunggu cerita ini, mari mulai berkelana lagi bersama tokoh-tokohku!

Happy reading! 💜

.

📲📲📲

[Hyeong, aku pergi dulu. Tolong bantu aku cari alasan dulu jika appa mencariku].

Arley mengemudikan mobilnya dengan terburu-buru, lagi-lagi ia tidak pergi ke kantor. Arley tahu keadaan hatinya masih belum baik-baik saja, ia khawatir jika ia memaksakan diri ke kantor nanti akan menimbulkan masalah. Apalagi Tuan Corbyn sedang berada di kantor, bila tersulut sedikit saja, sudah dapat dipastikan akan berakhir buruk.

Arley menarik nafas dalam-dalam. Kakinya lalu melangkah dengan perlahan. Arley mengamati sekeliling, sunyi disana, mungkin karena hari dan waktu yang ia pilih untuk datang ke tempat itu.

"Bagaimana kabarmu? Apa baik-baik saja disana?"

Arley berjongkook di samping makam kakaknya.

"Mianhaeyo, aku baru datang lagi. Aku benar-benar keterlaluan bukan?", Arley terdiam sejenak, "Ron, aku harus bagaimana? Aku bisa gila bila terus memikirkannya. Kau sudah kenal Youra kan? Apa dia gadis yang baik? Bagaimana menurutmu?"

Notifikasi Arley berbunyi, ia kemudian mengambil ponsel di sakunya dan memeriksa pesan masuk.

📲📲📲

[Butuh berapa lama? Kalau terus begini, appa-mu pasti curiga dan tentu saja akan mencari tahu segalanya]

Arley segera membalas pesan dari Caleb, ia tahu, tindakannya ini sungguh tidak profesional.

[Kali ini saja, besok kita urus projec yang diinginkan appa.]

[Baiklah, info saja, proposal projec itu sudah masuk ke Star Corporation. Appa-mu cukup puas dengan venue projec kemarin dan langsung memintaku memasukkan proposal. Aku harap kau bisa menguasai dirimu. Kemungkinan besar Youra terlibat.]

Arley yang membaca pesan dari Caleb hanya berfokus pada nama yang tertera dalam pesan. Pikirannya seperti film yang diputar dengan begitu lancar, bahkan reka adegan yang membahagiakan juga menyakitkan. Arley lebih memilih tidak membalas pesan Caleb dan menyimpan kembali ponselnya.

"Ron, ia bahkan menjadi penyebab hancurnya rencana pernikahannya sendiri. Ron, bukankah ia sama saja dengan appa? Aku tidak mau menjadi bodoh karena cinta, aku tidak mau menjadi seperti eomma yang terus menerus memberikan segalanya untuk appa."

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now