#6 Already can't escape

361 26 1
                                    

Seluruh administrasi kampus telah diselesaikan oleh Ji Yoon dan Arley. Perjalanan mereka kembali ke Korea pun sudah diatur apik. Mereka hanya tinggal membawa diri dan duduk manis. Pesawat yang mereka naiki adalah milik pribadi, Corbyn.

"Hey Ar, kenapa kau diam saja dari tadi, apa isi kepalamu itu?"

"Eh, tidak, aku hanya sedikit gugup. Aku sudah lama tidak menginjakkan kakiku di Korea. Kalau kau kan sering bolak balik."

"Aku kan sering mengajakmu, tapi kau selalu bilang 'nanti saja', lalu menghabiskan waktu dengan para wanita."

"Ya aku masih enggan saja."

"Kalau orang sudah minta maaf dan sudah berubah, ada baiknya kita yang berdamai dengan pikiran kita sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Tidak usah pura-pura, aku yakin kau tahu maksudku."

Arley hanya diam sambil melihat ke luar jendela pesawat. Sudah lama memang ia tidak pulang. Ada rasa tegang dan gugup di hatinya, semua campur aduk. Mengingat selama ini ia sangat jarang komunikasi dengan kedua orang tuanya.

'Sial, aku benar-benar tidak punya jalan untuk kabur lagi.'

"Ar,...", ucap Ji Yoon menggoyangkan lengan Arley.

"Hmmm, kenapa?", menjawab malas.

"Pramugari itu juga milik pribadikah?"

"Yang mana? Itu ada dua (2)."

"Itu yang memakai jepit bintang, aku belum pernah melihatnya."

"Baru mungkin, ah tapi keduanya juga aku belum pernah lihat."

"Kau ini, pemain tapi selalu saja dingin dan tidak peduli sekitarmu."

"Sudah jangan ganggu aku."

"Kalau begitu aku ganggu dia saja boleh ya?"

"Terserah. Jangan berisik."

"Oke baik, aku akan membungkamnya. Tidak lama, beri aku 20 menit."

"Whatever, i don't care."

Ji Yoon beranjak ke belakang pergi meninggalkan Arley, sibuk 'mengobrol' dengan si pramugari.

'Sebentar lagi aku harus bertemu dengan Appa, apa beliau benar-benar tidak mengulangi perbuatannya itu, aku enggan melihatnya. Tapi dia tetap Appa ku. Kasihan Eomma bila aku terus pergi. Kalau Appa benar sudah berubah, kasihan juga beliau. Anak macam apa yang ingin berjauhan dengan orang tuanya. Hah, akulah orangnya.'

Ji Yoon sudah menghabiskan waktu selama kurang lebih 30 menit, kemudian kembali duduk di dekat Arley sambil terus tersenyum.

"Sudah?", tanya Arley kemudian.

"Hehe, mantab. Sepertinya aku harus sering bepergian naik pesawatmu ini bro."

"Ah tidak akan ku izinkan lagi. Bisa-bisa semua habis kau makan."

"Akan ku sisakan untukmu.", kekeh Ji Yoon.

" Enak saja kau!"

Pesawat Corbyn mendarat di Seoul. Arley dan Ji Yoon melangkah keluar bandara, tentu saja di depan sudah ada para sopir yang menjemput mereka. Paman Tang, adalah sopir keluarga Corbyn yang sudah lama bekerja dan khusus mengantar jemput Arley kemanapun ia pergi. Namun itu semasa Arley di Seoul dan masih sekolah belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Arley dan Ji Yoon berpisah di bandara.

"Sampai ketemu lagi anak baik, jaga dirimu, sehat-sehat, kita pasti bersenang-senang lagi."

"Ne.. Take care bro.", jawab Arley singkat.

You Deserved Me, Baby!Where stories live. Discover now