#72 Get started

128 11 10
                                    

Hallo guys 😊Mianhae aku baru hadir menyapa kalian huhu

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Hallo guys 😊
Mianhae aku baru hadir menyapa kalian huhu. Tolong berikan dukungan dengan vote ceritaku ya supaya aku semakin semangat nulisnya. Kalian sudah siap dengan cerita chapter ini? Tahan emosi ya heheh

Happy reading 💜

.

Youra melangkah perlahan, mengamati lebih saksama benda yang tergantung. Detik kemudian lututnya gemetar. Youra terduduk di lantai, maniknya terasa panas, ia masih memandangi benda itu, sembari mulai meraih paper bag yang ia bawa tadi. Detik kemudian Heejin berlari ke arahnya, meraih bahu Youra dengan manik yang tertuju pada engsel pintu unit Youra.

Youra mengacak-acak pakaian yang ia beli di toko beberapa saat yang lalu.

"Ra, ra, tunggu aku hubungi Deiji dan Ji Yoon dulu.", Heejin meraih ponselnya, meminta Deiji ke apartement Youra.

Lalu Heejin menekan tombol untuk menghubungi Ji Yoon, belum sempat Heejin berbicara pada Ji Yoon. Heejin menatap nanar benda yang dikeluarkan oleh Youra dari paper bag-nya.

"Look at this.", ucap Youra lirih.

Gaun warna abu yang dibeli oleh Youra, sama persis dengan gaun yang tergantung di engsel pintu unitnya. Yang membedakan adalah gaun di engsel dipenuhi dengan noda merah, entah apa tapi nampak seperti gaun yang bersimbah darah.

"Aku hubungi Ar.", ucap Heejin hendak menghubungi Ar, karena rupanya panggilannya pada Ji Yoon sudah dimatikan oleh Ji Yoon. Seperginya Ji Yoon langsung mengetahui apa yang terjadi.

Tangan Heejin dicengkeram kuat oleh Youra, manik Heejin langsung menatap pada Youra yang menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Jangan, jangan Ar."

"Tapi ia kekasihmu, ia harus tahu."

"Tidak, ia tidak boleh tahu. Aku mohon.", ucap Youra memohon.

"Baiklah. Mari bereskan ini."

Beberapa saat kemudian Deiji sudah datang ke apartement Youra, ia mengamati benda yang ada di atas meja. Deiji memeluk erat Youra, Heejin pun datang membawa minuman hangat yang ia siapkan. Youra tidak menangis, ia hanya memandangi dua gaun warna abu yang berada di atas meja. Heejin kemudian membuka pintu ketika ada bel berbunyi, ia langsung menghambur. Benar saja, Ji Yoon langsung menuju ke apartement Youra saat menerima panggilan dari Heejin, namun Heejin tidak berbicara.

"Kita laporkan saja ke polisi.", ucap Heejin.

"Tidak baby, kita belum punya cukup bukti."

"Bukti apalagi, kau lihat ini sudah kedua kalinya, mau menunggu sampai ke berapa kali lagi? Gaun ini, ini baru saja dibeli! Dan orang ini sudah menggantungnya di unit. Bukankah orang ini juga menguntit Youra?"

You Deserved Me, Baby!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant