#43 A celebration

208 17 11
                                    

Hallo guys! 🤭

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Hallo guys! 🤭

Aku kembali datang dengan chap terbaru.
Ada yang kangen Ji Yoon-Heejin gag?
Atau mau kapal yang lain aja dulu? Heheh.

Siap-siap kenalan dulu deh,
ada yang baru nih 🤭🥰

Happy reading! 💜

.

Arley perlahan membuka maniknya, kepalanya terasa berat. Ia kemudian menyapu pandangannya.

'Shit, pusing. Wait...aku dimana?'

Arley kemudian duduk bersandar, ia memijat-mijat kepalanya, mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

'Aigo, aku tidak sedang bermimpi kan. Ini kamar Youra? Ahrg..kepalaku pening.'

Beberapa saat kemudian ia tersenyum sendiri.

'Jadi aku dan Youra, tadi malam itu aku? Akkk bagaimana ini?'

Arley kemudian menutup wajahnya dengan bantal dan memeluknya lalu menggoyang-goyangkan ke kanan dan ke kiri. Arley kemudian celingukan mencari keberadaan Youra, ia menutup tubuhnya dengan handuk karena ia benar-benar tidur tidak menggunakan sehelai kain pun. Arley berjalan keluar kamar namun ia tidak menemukan Youra. Arley kemudian berjalan ke dapur, maniknya tertuju pada meja dapur. Arley melihat notes yang ada di meja, senyumnya kembali melebar.

[Jangan lupa sarapan, aku buatkan roti dengan telur. Kalau mau ganti baju aku baru ingat ada kaos dan celana milik adikku yang aku simpan di lemari ke dua dari kamar mandi rak ke empat.]

Arley mengerutkan keningnya, ia baru tahu kalau Youra memiliki adik. Detik kemudian ia tersenyum, Youra memang belum pernah menceritakan tentang keluarganya, bukan hanya itu bahkan ia ingat Youra tidak pernah menceritakan tentang dirinya. Arley segera kembali ke kamar mencari pakaian yang ditunjukkan Youra lewat notes. Kemudian Arley kembali ke dapur menghabiskan makanan yang telah disiapkan oleh Youra sambil membuka ponsel.

📲📲📲

[Sepertinya putra eomma tidak pernah rindu pada eomma-nya lagi, bahkan saat sudah berada satu kota begitu? Kau hebat nak, kerja kerasmu dan penampilanmu. Ternyata kau sudah besar ya. Jadi kapan mengajak Youra bertemu eomma lagi]

Arley tersenyum membaca pesan dari ibunya. Arley berniat mengajak Youra bertemu ibunya lagi, namun ia menjadi malu sendiri mengingat kejadian tadi malam. Sekarang bukan hanya gambaran yang ia ingat tetapi juga suara desahan Youra yang semakin membuatnya tersenyum lebar dan malu sendiri.

You Deserved Me, Baby!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora