05. Time Travel Between Us

9.4K 841 9
                                    

WARNING :
PERHATIKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN

.....

14 September 2022

Virgo dengan buru-buru mengurus biaya administrasi. Tangannya bergerak resah menulis identitas Daren dan namanya sebagai wali dari ketua gengnya tersebut. Ia tidak mungkin memberitahu orang tua Daren perihal kecelakaan yang baru saja terjadi. Jika tidak, maka mereka semua akan mendapat masalah. Daren dan orang tuanya secara pribadi tidak begitu akur, ditambah lagi kecelakaan ini terjadi bukan di jalan raya umum melainkan di area balapan liar, tentu saja jika mendengar Daren mengikuti balapan liar, Virgo seratus persen yakin orang tua Daren akan menghukum Daren lebih dari sebelumnya.

Selesai memasukkan data-data yang diperlukan, Virgo bergegas bergabung dengan yang lain, yang sedang menunggu di depan ruang UGD.

"Dimana wali pasien?" tanya dokter berkepala tiga dengan name tag 'Dr. Haikal Tegar'.

Virgo yang baru saja menapaki kaki di lantai tersebut menyahut, menjawab dokter itu.

"Saya dok, bagaimana kondisi te- ah tidak maksudnya bagaimana kondisi sepupu saya?" bohong Virgo. Ia terpaksa mengaku sebagai sepupu Daren agar lebih meyakinkan posisinya sebagai wali pasien.

Dokter setengah baya itu menoleh dan memberitahukan secara spesifik kondisi tubuh Daren.

"Pasien mengalami benturan dada, dan beberapa tulang rusuknya patah. Selain itu pasien juga mengalami syok dan pingsan akibat perdarahan hebat. Namun tenang saja, beruntung rumah sakit masih memiliki stok darah AB beberapa kantong ditambah seseorang juga telah mendonorkan darahnya untuk pasien beberapa menit yang lalu, seandainya telat sedikit maka pasien bisa merenggang nyawa. Sekarang pasien masih dalam keadaan koma, tetapi ia sudah melewati masa kritisnya, kemungkinan besar beberapa jam lagi ia akan sadar." jelas dokter Haikal.

Virgo menghela nafas lega, ia merunduk, menopang badannya yang bergetar gugup.

Bian yang sempat mendengar bahwa seseorang telah mendonorkan darahnya menyerngit bingung.

"Dok, kalau boleh tahu siapa nama orang yang mendonorkan darahnya? Kami hanya ingin berterimakasih."

Dokter Haikal tersenyum tipis. "Pendonor ingin identitasnya dirahasiakan. Sedikit informasi, ia datang sekitar sepuluh menit lebih awal dari kalian."

Way, Bian, dan Virgo saling bertatapan. Mencoba mencari tahu siapa yang datang lebih awal dari mereka.

"Kalau begitu saya permisi dulu, jika ada perkembangan dari pasien maka kami akan segera informasikan."

Sepeninggalan dokter Haikal, Virgo mendudukkan dirinya pada kursi ruang tunggu. Way dan Bian bersandar pada tembok disampingnya.

"Kira-kira kalian bisa menebak siapa pendonor tersebut?" tanya Way memecahkan keheningan yang berlangsung.

"Gue gak tahu, but gue rasa dia pasti salah satu orang yang berada di area balap. Jika tidak, bagaimana ia tahu mengenai kecelakaan tersebut dan datang lebih awal dari kita?" tanggap Bian.

Virgo terdiam, otaknya memproses pembicaraan antara dia dan Kyra. Virgo belum memberitahu Bian dan Way perihal kehadiran Kyra di area balap.

Virgo menyatukan kedua alisnya, setelah ia berpikir, hanya satu kemungkinan besar yakni Kyra lah yang mendonorkan darah untuk Daren. Cewek itu sempat bertanya mengenai golongan darah Daren sebelum berlari pergi begitu saja. Awalnya, Virgo tidak ingin ambil pusing, ia terlalu kalut melihat kondisi Daren yang tak sadarkan diri, sehingga membiarkan Kyra lolos begitu saja.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now