45. Time Travel Between Us

3.9K 353 7
                                    

Vila Renatha, cewek yang merupakan sahabat dekat Kyra itu melonjak kaget dari ranjangnya saat Kyra mengirim pesan bahwa ia akan tidur di rumahnya malam ini.

Segera Vila membereskan kamarnya yang bagaikan kapal pecah, lagian.. setahunya orangtua Kyra sangat stric dan tidak pernah mengizinkan Kyra menginap di tempat lain, mengapa tiba-tiba Kyra ingin menginap di rumahnya?

Vila menduduki tubuhnya di sofa depan teras, ia tengah menanti kedatangan Kyra.

Sejujurnya ini pertama kalinya ia mendapati Kyra mengirim pesan sesingkat itu dan menginap di tempat lain.

Apakah ada masalah dengan Kyra, yang ia sama sekali tidak tahu?

Vila mencoba mengingat apa yang selama ini terjadi di sekolah, tidak ada yang aneh.

Terakhir yang ia tahu Kyra kesal karena Daren dan gengnya menggoda dia saat dia dan calon kandidat ketua OSIS tahun ini menyampaikan visi, misi mereka di kelas yang penghuninya rata-rata cowok. Kyra mengoceh menyampaikan kekesalannya lebih dari dua jam.

Setelah itu... tidak ada lagi yang terjadi... Apa lagi hari ini grup sekolah sangat ramai dengan informasi yang simpang siur terkait Daren yang kecelakaan dan meninggal dunia.

Membicarakan berita itu, seharusnya Kyra senang bukan, musuh bebuyutannya semenjak kecil itu akhirnya log out?

Greek

Suara pintu pagar yang dibuka membuat Vila mengalihkan pandangannya dari layar HP-nya.

"Masuk Ra, tumben banget lo nginap diluar.. Siapa yang ngantar lo tadi?" cemas Vila.

"Gue mesan ma*im buat kesini."

Vila menggangguk mengerti dan menuntun Kyra untuk langsung menuju kamarnya.

"Lo kenapa? Gak biasanya lo berani nginap di rumah teman. Ada masalah?"

Kyra menggeleng pelan, ia bahkan tidak tahu dimana letak masalahnya.

Pikirannya kacau, suasana hati di tahun 2040 dan di tahun 2022, bercampur aduk dalam dirinya.

Ini juga pertama kalinya bagi Kyra meninggikan suaranya di depan Hana dan berani menentang wanita setengah baya tersebut.

Handphonenya ia matikan dan kini ia merenungkan kembali tindakannya yang sembrono.

Ia merasa ia bukan dirinya lagi, bukan Kyra yang akan menurut pada ibunya, tanpa sadar ia sudah mulai melunjak.

Apa yang Daren katakan di tahun 2040 ternyata benar, semua karena cowok itu.. semua karena dia, Kyra berani melawan ibunya.

Vila mengambil air putih dan memberikannya kepada Kyra.

"Minum dulu gih, melihat lo yang datang dengan tas selempang kecil di pundak lo, gue paham. Lo habis bertengkar sama ortu lo? Telak Vila.

Kyra tidak menjawab, hanya helaan nafas panjang yang terdengar.

"Gue sendiri terkejut dengan diri gue. Selama ini gue gak pernah kek gini, ini pertama kalinya gue ribut sama ibu gue karena hal yang.. asli gak penting banget." keluh Kyra, ia mengusap rambutnya kasar, merutuki kebodohannya. Kepintarannya selama ini entah menghilang kemana, terlalu lama bergaul dengan Daren membuat dia ikutan bodoh.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Kyra mendongak, menubrukan irisnya yang kelam pada mata jernih Vila. Menimbang-nimbang apakah ia harus memberitahu Vila atau tidak.

"Uhm gak, gue cuma ribut dikit sama ibu gue. Lo tahu sendiri kan ibu gue kek gimana? Gue mengerti dia lakukan semua itu buat ngelindungi gue dan gak pengen gue terluka. Gue ngerasa bersalah karena ngebentak dia.. Tapi.. disaat yang bersamaan gue rasa sesekali gue perlu menyampaikan apa yang gue rasakan dan inginkan, selama ini gue cuma manut sama mereka." cicit Kyra.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now