59. Time Travel Between Us

3.7K 279 43
                                    

"Perjalanan kembali ke masa lalu tidak selamanya tentang mengubah alur.."

Pernyataan Daren tersebut melekat dalam otak Kyra.

Ia menatap Daren dengan takjub, selama ini ia tidak memikirkan kemungkinan atau alasan lain mengapa ia tiba-tiba bisa melakukan perjalanan waktu.

Mungkin.. ini semua efek shock saat ia bangun dan mendapati dirinya telah menikah dengan Daren. Cowok yang ia benci dari kecil. Egonya tidak menerima kenyataan tersebut. Jadi.. saat itu ia kalap dan memikirkan bagaimana cara agar tidak menikahi Daren di masa depan.

Namun.. jika sesuai perkataan Daren bahwa perjalanan waktu tidak selamanya untuk mengubah alur, lalu apa? Ia tidak memiliki alasan lain yang sangat kuat, yang melandasi dia melakukan perjalanan waktu. Dari saat ia menyadari bahwa ia mengalami time travel, keinginannya hanya satu yakni ingin mengubah alur hidupnya.

Kyra tahu di masa depan ia akan menikahi Daren, hidupnya akan berantakan di akhir tahun SMA-nya. Ia akan memiliki seorang anak dan anak tersebut meninggal, Daren di tahun 2040 sendiri, dengan mulutnya mengaku bahwa dia sangat brengsek di masa lalu, ia tidak dapat memaafkan dirinya. Daren, pameran utama saja mengatakan hal tersebut, tentu saja Kyra tidak ingin mengalami dan mengulang hal yang sama. Selagi ia bisa, ia ingin mengubah alur hidupnya.

"Ren... pendapat lo mungkin benar tapi.. gue rasa 90% orang kembali ke masa lalu untuk mengubah hidupnya. Seandainya itu lo, lo.. melakukan perjalanan waktu ke masa depan atau bermimpi gitu. Lo tahu hal-hal apa yang bakal terjadi kedepannya, dan hal-hal itu bertentangan dengan apa yang lo mau atau merugikan lo, apa lo tetap mengikuti alur yang ada atau lo bakal ubah alurnya?"

Daren terdiam.. saat Kyra menyebutkan mimpi, ia mulai mengingat mimpinya belakangan ini. Mimpi yang menurut Daren sedikit aneh, karena ada beberapa hal dalam mimpinya, yang meskipun singkat tetapi seolah terealisasikan. Salah satu contohnya adalah tentang ciuman Kyra pagi tadi.. selama ia di rumah sakit, ia memimpikan beberapa gambaran acak tentang dirinya dan Kyra yang berciuman, bukan sekali saja adegan-adegan seperti itu terlintas, tetapi berulangkali, dengan latar yang terus berubah. Awalnya Daren pikir itu hanya mimpi basah, kebetulan Kyra yang sering ia lihat belakangan ini, jadi ia pikir wajar saja jika wajah Kyra yang muncul. Tetapi.. semakin dalam dan lama mimpinya, semakin membuat dia ragu.. apalagi adegan kecelakaan dan gambaran dua makam... itu tak biasa.

Kejadian hari ini membuat dia sadar bahwa itu bukan sekedar mimpi tetapi gambaran acak tentang masa depannya.

Apalagi saat ia menolong Kyra yang hampir terkena batu lemparan Evan, jika mengikuti mimpinya... Kyra hari ini akan dilarikan ke rumah sakit. Cewek tersebut tidak akan duduk disini dengannya.

Sabar... Mimpinya tidak terealisasikan.. ia mengubah alur yang ia lihat dalam mimpinya.

Daren membuka mulutnya, terkejut.

"Ren? Lo belum jawab pertanyaan gue?" Tegur Kyra.

Daren menggelengkan kepalanya kuat. Tidak, ia mulai gila.

"Kalau itu gue... Gue juga bakal ubah alurnya." Jawab Daren. Ia menatap Kyra dalam.

Ya.. ia akan mengubah alurnya.

Sudut bibir Daren terangkat, membentuk senyuman samar. Selama ini ketika bangun dari tidurnya dan memimpikan hal yang sama, ia selalu takut. Apalagi dalam mimpi itu banyak kejadian mengerikan yang dialaminya.. dan kadang Kyra. Sekarang ia mengerti mengapa Kyra masuk kedalam mimpinya, seperti tebakannya di awal, jika mimpinya ini tentang gambaran masa depannya dan akan terealisasikan, berarti Kyra merupakan bagian dari masa depannya. Cewek itu pasti memiliki peranan penting dalam hidupnya, sampai-sampai di setiap mimpinya ada Kyra. Mimpi pertama yang ia alami adalah sebuah kecelakaan.. disana ada Kyra, sebuah balita dan dirinya... tapi ia tidak tahu itu kapan..

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now