39. Time Travel Between Us

4.3K 361 11
                                    

Kyra sontak terkejut mendengar ucapan Daren. Mati? Mengapa tiba-tiba Daren berpikir seperti itu? Dan menyusul Gaia? Sebenarnya siapa Gaia..?

Mimik wajah Daren nampak sangat menyedihkan saat bibirnya melantunkan nama tersebut. Pandangan pria itu kosong, sungguh Kyra bingung menghadapi semua ini.

"Ren?"

"Uhm?" Daren tersenyum paksa dan menjauhkan kepalanya. Kini mereka saling bertatapan.

Kyra menggigit bibirnya ragu... Daren di tahun ini berbeda dengan tahun 2022, ia harus menyesuaikan suasana hatinya. Ia tidak boleh terpancing emosi dan menyangkut pautkan perlakuan Daren di tahun 2022 dengan tahun sekarang, meskipun rasa kesal yang ia rasakan kepada Daren belum memudar.

Tatapan Daren tak seperti biasanya, Kyra menyadari itu.. tatapannya kali ini lebih terlihat seperti khawatir, putus asa, penuh rasa bersalah dan ada sedikit percikan amarah didalamnya.

"Apa yang terjadi di bandara barusan?"

Walaupun Virgo sudah menjelaskan apa ya terjadi, tapi Kyra lebih memilih untuk mendengarnyanya langsung dari mulut Daren. Apakah pria itu akan jujur atau tidak? Selama ia di tahun 2040, Daren tidak pernah memberitahukan kegelisahannya, paling mentok Daren hanya tidak ingin ia kembali mengingat masa lalu.

Daren awalnya bertindak layaknya seorang suami pada umumnya, tapi semenjak ia mendeklarasikan bahwa ia ingin pulang ke Indonesia, Daren mendadak berubah, cowok tersebut semakin sering menghabiskan waktunya di ruang kerja, ia semakin misterius, dan menyembunyikan beberapa hal di belakang Kyra.

Kyra sendiri masih dalam proses menyesuaikan diri di tahun ini, ia belum terbiasa dengan semua perubahan yang ada, ia hanya terus mencoba untuk membiasakan diri.

"Tidak ada yang terjadi, jangan khawatir. Aku yang sedikit gegabah, makanya kek gini." sahut Daren. Jemarinya terulur mengelus lembut pipi Kyra.

"Maaf.."

Hanya kata itu yang bisa Daren gumamkan. Tahun-tahun telah berlalu namun dendam itu masih ada. Daren hanya bisa menyimpan semua kekhawatirannya sendiri, ia tidak ingin Kyra terlibat dan mengetahui rencananya, ia sungguh tidak ingin kehilangan siapapun lagi. Butuh banyak pertimbangan untuk dia menginjakkan kakinya kembali ke Indonesia, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua. Trauma itu masih ada, diselimuti sakit hati yang teramat dalam. Di depan matanya ia menyaksikan kejadian mengerikan tersebut.

Setidaknya.. kali ini Kyra tidak ikut merasa sedih karena sebagian ingatannya hilang. Jika tidak, mungkin wanita tersebut akan sama dengannya, yakni sama sekali tidak ingin menginjakkan kakinya di Indonesia.

"Sayang...? Panggil Daren sekali lagi.

Kyra menatap lurus manik jati Daren. Dalam benaknya Daren tersenyum geli, sejak kapan Kyra menjadi penurut? Semenjak dari dalam pesawat hingga landas, ia tidak banyak bicara dan berdebat. Ini adalah hal langka.

"Hm, kenapa lagi? Apakah lo ngerasa udah mau mati sekarang? Mau nyusul Gaia?"

Daren terkekeh kecil, mulut Kyra benar-benar tidak ada lawan.

Ah sepertinya ia salah, Kyra tidak mungkin semudah itu menjadi penurut.

"Sayang.. aku beneran serius. Kalau ada apa-apa, tolong tetap di sisi aku. Ok?"

"Lo pengen gue tetap berada di sisi lo, tapi lo gak ngasih tahu alasan gue harus bertahan di sisi lo. Meskipun gue lupa ingatan dan seperti orang bodoh, bukan berarti gue beneran bodoh dan gak pengen tahu apa-apa. Alasan lo gak mau ke Indonesia aja gue gak tahu, apalagi ini? Bagaimana bisa gue berjanji bakal tetap ada di sisi lo, disaat gue sendiri tidak paham sama sekali tentang apa yang tengah terjadi. Gue.. saja masih stress dengan diri gue, apalagi ingatan gue tentang lo berhenti di tahun 2022, dimana di tahun tersebut tidak ada sama sekali  kesan baik yang gue ingat tentang lo. Gue gak bisa berjanji." ujar Kyra menyampaikan unek-uneknya.

Daren terpaku.. ia tidak mungkin menceritakan masa kelam itu, ia sudah sangat bersyukur Kyra lupa ingatan, rasa sakit yang ada pada diri Kyra biarlah menjadi kenangan, dan tidak boleh terulang. Biarlah itu tersimpan rapi di suatu sudut dalam hati Kyra, biarlah terus terkubur jauh.

"Sayang, jika ingatanmu kembali, kamu akan berterimakasih. Aku hanya ingin melindungi kamu, aku tidak ingin kamu terluka."

"Cukup, terlalu banyak alasan. Gue ngerti, gue paham." Sarkas Kyra.

Wajah Daren mengeras. Kemana Kyra, istrinya? Wanita tersebut duduk didepannya tetapi terasa asing, ia seperti Kyra yang dulu, yang ia temui dari SD-SMA. Kyra yang mulutnya nyelekit. Ini benar-benar Kyra dari tahun 2022.

Meskipun ia terbiasa dengan Kyra yang seperti itu selama dua belas tahun masa sekolahnya tetap saja tak dipungkiri, Daren butuh sosok Kyra sebagai istrinya.. rasa sakit dan trauma itu menguasai dirinya, ia hanya butuh pelukan menenangkan Kyra dan kata-kata menghibur bahwa semua akan baik-baik saja.

Di sisi lain, darah Kyra mendidih, ia tidak tahu mengapa ia tiba-tiba merasa marah. Ia merasa di kucilkan, semua orang tahu apa yang terjadi di masa lampau dan hanya dia seorang yang tidak. Mengapa waktu tidak berjalan cepat?

Gaia... Dan malam anniversary adalah kunci time travel yang ia alami.

Ia harus fokus terhadap balita tersebut dulu. Mencari tahu identitasnya dan keluarganya.

Setelah sekian bulan akhirnya ia menemukan titik terang.

Kyra sungguh ingin mengubah masa depannya.. tidak ada lagi tawar menawar.

...

23 September 2022

...

"Ra? Bangun Ra, filmnya dah selesai!"

Suara Alex yang memanggilnya sayup-sayup terdengar hingga membuat Kyra sepenuhnya terbangun. Matanya membelalak terkejut dengan ekspresi bingung yang teramat.

"Fi-filmnya dah selesai?"

Sial, ia masih di bioskop.

"Ya dan selama film diputar, lo ketiduran." beritahu Alex.

Kyra mengerjapkan matanya sembari tersenyum tidak enak. Padahal ini adalah hari yang ia nantikan, yakni menghabiskan waktu bersama Alex, mengapa ia malah terjebak dalam time travel?

Drrtt

Drrtt

Drrtt

Bunyi notifikasi yang berturut-turut terdengar bergetar di saku celana Kyra, segera Kyra mengambil handphonenya membaca obrolan grup sekolah yang ada. Gerangan apa yang membuat grup chat sekolahnya berisik sekali.

"WTF!"

Bruk..

Handphone yang ada di tangan Kyra langsung terjatuh.

Alex menatap Kyra khawatir, dipungutnya handphone Kyra, namun tak sengaja ia melihat foto-foto yang dikirim dalam grup sekolah mereka. Sedari masuk di bioskop, Alex memutuskan mematikan handphonenya, jadi ia tidak tahu apa yang terjadi.

"Astaghfirullah! Ini Daren?"

Chat-chat di handphone Kyra terus masuk dan mengirimkan lebih banyak foto. Ya.. foto-foto kecelakaan Daren... Kondisi Daren sangat memprihatikan, banyak yang mengatakan mungkin ia mati di tempat.

Sedangkan Kyra, ia kehilangan kata-kata. Ia tidak ingin mempercayai semua chat yang ada, foto Daren yang bercucuran darah sambil menghadap kamera dengan mata terbuka masih membuat Kyra merinding.

"Gak.. gak mungkin secepat ini, dia masih baik-baik saja pagi tadi, bahkan di tahun 2040 juga." gumam Kyra meyakinkan dirinya sendiri. Ia memang berniat ingin membunuh Daren akibat terlalu kesal dengan semua yang diucapkan cowok tersebut kepadanya pagi tadi, tetapi... bukan begini.

"Daren meninggal?" Alex membaca chat yang ada, ia menoleh kepada Kyra.. mata mereka saling bertatapan..

[Selengkapnya di Fizzo novel, author alara1004, judul: Time Travel Between Us]

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now