62. Time Travel Between Us

4.7K 311 50
                                    

13 Oktober 2022

...

Panas... Hanya itu yang Kyra rasakan sekarang. Seluruh tubuhnya terasa sakit, pipinya, sudut bibirnya, terlebih kepalanya.

Kyra melenguh kecil, mencoba menepis rasa sakit yang mendera.

Tetapi.. pikirannya melayang pada Daren di tahun 2040. Ia tidak pernah melihat Daren menangis dalam 17 tahun hidupnya, meskipun mereka saling berdebat, memaki, menghina, dan menyindir satu sama lain.  Bagaimana bisa citra Daren yang terkenal bad boy itu berubah drastis? Apalagi setelah cowok tersebut mulai mengungkit tentang masa lalu mereka yang katanya menyakitkan. Jujur... ia mulai penasaran apa yang terjadi di tahun-tahun itu..

Apakah dia ikut saja alur yang ada?

Namun.. tidak semudah itu. Dia belum siap untuk hamil dan mengalami semua aib tersebut. Dan yang paling penting, dia sama sekali tidak menyukai Daren.

Sekarang ia hanya bisa mengandalkan Daren di tahun 2022 untuk melepaskannya dan mengubah alur.
Daren di tahun 2040 sepertinya tidak akan pernah membiarkannya pergi.

Jika Daren, selaku pameran utama tidak mendepaknya, ia akan terus terikat dengan Daren dan tidak bisa mengubah alur.

"Kyra? Lo sudah bangun? Gue bakal masuk."

Suara Daren sayup-sayup terdengar di balik pintu, membuyarkan lamunan Kyra.

"Gue.. ugh!" Kyra menelan salivanya kasar, suaranya mendadak serak.

Daren, cowok yang sudah lengkap menggunakan seragam sekolah itu melihat pintu kamarnya sesaat, menunggu balasan Kyra.

"Ra?! Lo dah bangun belum? Gue masuk ya?"

Clek

"Lo sakit?" Daren langsung bertanya begitu pintu terbuka dan menampilkan diri Kyra yang terbatuk dengan wajah yang pucat.

"Uhm.. tenggorokan gue seret." beritahu Kyra sembari berusaha bangkit dari tidurnya.

Daren meletakkan seragam Kyra pada kursi belajarnya dan perlahan mendekati Kyra.

"Apa lo mau ke rumah sakit?"

Kyra menggeleng. "Gak, sekarang gue mau pulang aja." ungkap Kyra. Ia khawatir jika ia berlama-lama di rumah Daren maka ibunya akan semakin marah.

Lagian.. ia harus menghindari Daren untuk sementara waktu, ah bukan sementara waktu tetapi seterusnya.

Katakan saja dia egois dan tidak memiliki hati nurani. Meskipun di tahun 2040 semuanya tampak baik-baik saja dan Daren memperlakukannya dengan baik, tetap saja ia belum bisa mengikuti alur dan membiarkan dirinya mengalami hal-hal mengerikan nanti.

Daren mengangguk mengerti. "Tas Lo ada diatas sofa sama hp lo. Apa lo mau gue antar?" tanya Daren dan mendudukkan tubuhnya disamping Kyra.

"Gak usah, gue bisa jalan. Thanks buat semalam." sahut Kyra dan berusaha sebisanya untuk turun dari atas ranjang Daren.

Daren mengerikan bahunya, karena Kyra mengatakan bahwa dia bisa berjalan sendiri, maka dia tidak akan membantu cewek tersebut. Hari ini dia harus pergi pagi ke sekolah, ada yang ingin disampaikan Virgo mengenai penyelidikan terkait kecelakaan yang mengalaminya belakangan ini.

"Yaudah, gue mau berangkat ke sekolah. Apa gue harus kasihtahu guru kalau lo izin sakit? Hp lo kan rusak."

Kyra terlihat berpikir untuk sesaat sebelum menghela nafas panjang. "Gak perlu, justru kalau lo lakuin itu, kita bakal di panggil lagi ke ruang BK. Gosip tentang kejadian di kantin belum reda, jangan menambah gosip. Gue bakal suruh mama gue ngechat guru." jelas Kyra. Ia mengambil seragamnya dan dengan langkah tertatih-tatih keluar dari kamar Daren.

Time Travel Between Us ✓Där berättelser lever. Upptäck nu